PT GNI Morowali
Perbandingan Jumlah TKA dan TKI di PT GNI Morowali, Perusahaan Bantah Kabar yang Beredar
HRD Assisten Manager PT GNI Yanita Rajagukguk mempaikan perbadingan jumlah karyawan TKA dan TKI di perushaannya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Jumlah karyawan TKA dan TKI di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) kini jadi pembahasan.
Beredar kabar jika jumlah kryawan WNA di PT GNI hampir sama dengan WNI.
Jumlah karyawan yang beredar yakni 11.000 orang. 533 di antaranya adalah TKA.
Belakangan, pihak PT GNI membantah jumlah karyawannya hampir sama antara TKI dan TKA.
HRD Assisten Manager PT GNI Yanita Rajagukguk mempaikan perbadingan jumlah karyawan TKA dan TKI di perushaannya.
"Jumlah karyawan WNI 11.060 orang, jumlah karyawan WNA 1.312 orang," kata Yunita.
Ia menyampaikan jika kabar yang beredar di kalangan masyarakat soal jumlah karyawan PT GNI, tidak benar.
Selain perbadingan jumlah karyawan, Yunita juga membantah soal terjadinya penganiayaan terhadap TKI.
Ia menyebut kabar penganiayaan tersebut juga tidak benar.
"Pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh tenaga kerja asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, tidak benar," katanya.
Yanita meminta kepada masyarakat supaya tidak langsung percaya dengan isu yang berdar sebelum dipastikan.
PT GNI menjadi sorotan setelah seorang karyawan bernama Nirwana Selle tewas terbakar di crane pada akhir 2022 lalu.
Hingga kemudian, terjadi bentrokan antar dua kelompok pekerja di lokasi PT GNI.
Bentrokan tersebut menewaskan dua orang pekerja. Masing-masing dari China dan Parepare.
"Keduanya karyawan kontraktor GNI. Atas nama perusahaan, kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga," ujar dia.
TKA diserang duluan
Bupati Morowali Utara Delis Julkasson Hehi angkat bicara terkait bentrokan yang terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu (14/1/2023) siang sampai malam hari.
Menurut Delis, bentrokan itu terjadi karena TKA diserang lebih dulu.
Namun, ia tak menyebut secara gamblang pihak yang menyerang TKA yang dimaksudkannya itu.
Demikian hal itu disampaikan Bupati Morowali Utara membantah isu yang beredar, bahwa kerusuhan yang ditandai perusakan, pembakaran, dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan TKA terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI).
Delis menuding isu yang beredar tersebut telah disebarkan oleh para provokator. Karena itu, ia mengaku merasa perlu meluruskannya.
"Tolong diluruskan informasinya, ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok," kata Bupati Morowali Utara usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi di Kota Palu, Minggu (15/1/2023).
Delis melanjutkan, di tengah terjadi bentrok, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan perusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI.
Delis mengecam keras aksi anarkis di PT GNI tersebut. Ia pun menyerahkan sepenuhnya peristiwa itu kepada pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya untuk menangani secara hukum.
Delis menduga insiden kerusuhan di PT GNI dipicu oleh provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel.
"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," ucap Delis.
"Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator."
Delis mengakui menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah yang dipimpinnya itu bagi kesejahteraan masyarakat.
Ada pun untuk memulihkan situasi di PT GNI, Delis memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpoll untuk menyatukan ormas-ormas setempat.
Harapannya, mereka memiliki kesatuan pemahaman yang benar terkait peristiwa ini.
Selain itu, ia meminta Camat Petasia Timur dan para kepala desa mengumpulkan warganya untuk memberikan pengarahan agar tidak terpancing provokasi.
Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi di PT GNI mengakibatkan dua orang meninggal dunia yakni seorang TKI dan seorang TKA, serta kerugian material yang cukup besar.
Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran aset perusahaan. Sekitar 70 orang telah ditahan oleh pihak kepolisian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.