Headline Tribun Timur
Taji Anak Muda PSM Makassar, Gol Tercepat Ramadhan Sananta dan Termuda Ananda Raehan
Pemain muda PSM berhasil menunjukkan tajinya ketika menjamu PSS Sleman di Stadion BJ Habibie, Sabtu (14/1). Mereka Ramadhan Sananta dan Ananda Raehan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemain muda PSM berhasil menunjukkan tajinya ketika menjamu PSS Sleman di Stadion BJ Habibie, Sabtu (14/1) sore.
Dua anak muda PSM, Ramadhan Sananta dan Ananda Raehan menjadi pahlawan kemenangan Juku Eja kemarin sore.
Bahkan, kedua punggawa muda ini mencetak rekor. Ramadhan Sananta sebagai pencetak gol tercepat. Pemain kelahiran Diak Riau ini mencetak gol pada detik 58’.
Kemudian, Ananda Raehan sebagai pencetak gol termuda. Ia mencetak gol pada usia 19 tahun 26 hari.
Proses Gol PSM
PSM memecahkan kebuntuan di menit pertama pertandingan. Striker muda PSM, Ramadhan Sananta cetak gol.
Aksi solo run dari garis kanan pertahanan langsung menusuk ke area penalti.
Tanpa ragu langsung menjebol gawang Ega Rizky dengan kaki kanannya. Gol ini masuk dalam gol tercepat musim ini.
PSM terus melancarkan serangan meski sudah unggul 1-0 atas PSS.
Di menit 27, PSM mendapat hadiah tendangan bebas. Nurdiansyah jatuhkan Ramadhan Sananta tak jauh dari luar kotak penalti. Nurdiansyah pun dihadiahi kartu kuning.
Kesempatan tendangan bebas ini dieksekusi Yakob Sayuri. Bola sepakannya berhasil ditepis Ega Rizky tapi bola muntah langsung disambar Ananda Raehan untuk cetak gol.
PSM memperlebar keunggulan menjadi 2-0 atas PSS di menit 28.
Unggul dua gol tak membuat Rasyid Bakri cs mengendurkan serangan. Mereka terus menekan. PSM menambah keunggulan di menit 71 lewat Ramadhan Sananta.
Gol kedua Ramadhan Sananta dicetak setelah menerima umpan mendatar Rizky Eka.
Dengan sekali sontekan, bola diarahkan ke gawang Eka Rizky.
Usai cetak gol Ramadhan Sananta ditarik keluar digantikan Ricky Pratama.
Di menit 74 PSM dapat hadiah penalti usai Jihad Ayoub melanggar Ananda Raehan di dalam kotak penalti. Everton Nascimento yang menjadi algojo sukses melaksanakan tugasnya dengan baik.
Bola diarahkan ke sisi kiri gawang Eka Rizky. Ini juga menjadi gol keenam Everton.
Tanpa Suporter
Pelatih PSM, Bernardo Tavares merasakan ada yang mengganjal di hatinya.
Setidaknya ada dua hal yang mengganjal, sehingga ia tidak merasa sepenuhnya bahagia dengan hasil pertandingan.
"Pertandingan kali ini ada dua hal sebenarnya membuat rasa bahagia ini mengganjal, tidak full saya bahagia," ungkapnya saat konferensi pers usai pertandingan.
Pertama, kata dia, suporter mereka tak bisa hadir langsung memberi dukungan kepada pemain.
Padahal, dukungan dari suporter bisa menambah motivasi pemain.
Laga PSM vs PSS terpaksa digelar tanpa penonton, karena kepolisian menilai ada infrastruktur belum terpenuhi di Stadion BJ Habibie.
"Pertama adalah suporter kami layak melihat pertandingan yang kami menangkan ini. Pemain juga harusnya mendapat motivasi energi ekstra dari kedatangan suporter," sebut juru taktik 42
tahun ini.
Alasan kedua membuat Bernardo Tavares kurang bahagia adalah wasit. Dia menilai wasit tidak menjalankan aturan dengan baik.
"Kedua membuat saya kurang bahagia adalah wasit. Oke kita menang, ini memang harus betul-betul disampaikan. Mereka (wasit) harus menjalankan aturan-aturan dalam sepak bola itu dengan baik," katanya.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini membeberkan sejumlah keputusan wasit dinilai keliru ketika lawan PSS.
Mulai pelanggaran dilakukan Jihad Ayoub. Harusnya pemain nomor punggung enam ini mendapat kartu kuning kedua usai langgar Ananda Raehan di menit 74.
Lantaran di babak pertama telah menorehkan kartu kuning. Namun, kartu kuning kedua tak diberikan wasit.
Kemudian, Nurdiansyah melakukan dua tekel berbahaya di babak pertama hanya diganjar satu kartu kuning.
Padahal, pemain nomor punggung 44 ini juga harus diganjar kartu kuning kedua.
Begitu pun, dengan Ifan Nanda Pratama. Pemain nomor punggung 78 ini di babak kedua melakukan tekel berbahaya yang layak diganjar kartu kuning, tetapi juga tidak diberikan.
Di lain sisi, pemainnya Ramadhan Sananta tiba-tiba diberi kartu kuning di menit 67 pasca dinyatakan offside oleh wasit.
"Sananta di menit 67 tidak offside, dia cetak gol justru diberikan kartu kuning kepada Sananta," pungkasnya.
HL Tribun Timur edisi Minggu (15/1/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.