Dipecundangi PSM Makassar 4-0 Tanpa Balas, Pemain PSS Minta Maaf ke Slemania

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - PSM Makassar pecundangi PSS Sleman 4-0 tak berbalas dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bj Habibie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/1/2023).

PSM Makassar semakin kokoh di puncak klasemen dengan torehan 37 poin dari 17 pertandingan.

Praktis, juku eja menjaga tren positifnya yang tak terkalahkan saat bermain di stadion berkapasitas 20 ribu penonton.

Belum ada tim yang mengalahkan pasukan ramang saat bermain di Kota Parepare.

Sementara, hasil ini membuat super elang jawa semakin terbenam di papan bawah klasmen Liga 1 dengan perolehan 16 poin dari 18 laga.

Berada di peringkat 14 klasmen, PSS Sleman hanya beda satu poin dengan peringkat 16 dan 17 klasmen serta beda enam poin dengan juru kunci.

Walaupun demikian, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi tim, pemain, dan suporter PSS Sleman.

Bek kiri PSS Sleman Ibrahim Sanjaya menghaturkan permintaan maaf kepada para masyarakat dan suporter.

"Saya sebagai pemain dan mewakili rekan-rekan meminta maaf kepada masyarakat Slemania karena tidak bisa membawa pulang poin," katanya saat jumpa pers usai laga.

Kekalahan telak ini menjadi motivasi bagi para pemain untuk tampil maksimal di pertandingan selanjutnya.

Selain itu, menjadi bahan evaluasi bagi pemain untuk memberikan yang terbaik kepada tim.

"Mungkin pertandingan-pertandingan selanjutnya kita akan evaluasi dan bertekad memberikan hasil yang baik di pertandingan selanjutnya," tekadnya

Kebobolan empat gol, Ibrahim mengakui permainanan PSM Makassar lebih bagus dari kawan-kawannya.

"Dan juga untuk laga tadi, kami mengakui keunggulan PSM," singkatnya.

Baca juga: Ananda Raehan: Gol Pertama Saya Persembahkan untuk Keluarga

Baca juga: Menang 4 Gol Tanpa Balas, Pelatih PSM Makassar Puji Etos Kerja Pemainnya Lawan PSS

Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro mengatakan pertahanan timnya sangat rapuh.

Hal itu menyebabkan PSM Makassar membobol anak asuhnya sebanyak empat gol tanpa balas.

Selain itu, Kim Kurniawan dkk juga tidak maksimal dalam memanfaatkan peluang.

"Pertahanan kami sangat rapuh, walau kami mendapat peluang dalam menyerang namun kurang dimaksimalkan. Sehingga kami kebobolan sebanyak empat kali," katanya saat jumpa pers usai laga.

Juru taktik itu memuji permainan skuad pasukan ramang yang kompak dan rapi dalam menyerang dengan bertahan.

"Sebaliknya, PSM juga tampil cukup bagus, kompak dan pemainnya cukup aktif," pujinya.

Hasil buruk ini menjadi bahan motivasi dan evaluasi tim berjuluk super elang jawa di pertandingan berikutnya.

Pelatih 38 tahun bertekad membawa timnya keluar dari papan bawah. 

Salah satu penyebab kekalahannya adalah faktor fisik dan lapangan.

Dia mengeluhkan, perjalanan yang jauh mempengaruhi permainanan anak asuhnya.

Selain itu, kontur lapangan juga membuat pemainnya tidak leluasa bergerak.

"Tentunya kami akan melakukan evaluasi dan kedepannya pemain harus lebih aktif dalam menyerang," jelasnya.

Baca juga: PSM Makassar Hanya Sekali Menang 5 Pertandingan Terakhir, Patut Waspadai Bali United dan Persib

Baca juga: PSM Tanpa Tiga Pemain Pilar, PSS Diragukan Mainkan Rekrutan Barunya

"Salah satu kendala di lapangan mungkin terlalu tebal pasirnya dan mungkin ini juga dikeluhkan pemain PSM. Tapi apapun itu, kami tidak bisa menjadikan sebuah alasan," jelasnya.

"Hal itu berpengaruh, kondisi fisik pemain lelah dan kedua itu faktor lapangan tebalnya pasir dan kecepatan dengan kelincahan pemain membawa bola berkurang," tambahnya 

Ada faktor lain penyebab kekalahan PSS Sleman. Namun Seto tak ingin mencari-cari alasan untuk penyebab kekalahan timnya.

"Namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan sepenuhnya. Salah satunya yang kami akui bahwa pertahanan kami sangat rapuh," pungkasnya.(*)

Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil