Din Syamsuddin Silaturahmi Pimpinan Muhammadiyah Sulsel, Ternyata Nenek Moyang Asal Gowa
Din Syamsuddin bersilaturahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah Sulsel disambut Plh Rektor Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2005-2015 Prof Din Syamsuddin bersilaturahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah Sulsel.
Silaturahmi dihelat di Gedung Iqra Lantai 17, Kampus Universitas Muhammadiyah atau Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin Kota Makassar, Jumat (13/1/2023).
Silaturahmi digelar dalam bentuk dialog kebangsaan, yang dipandu Pelaksana Harian (Plh) Rektor Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri.
Acara diawali dengan Pengantar oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Dr KH Mustari Bosra MA.
Andi Sukri Syamsuri menyebut, kehadiran Din Syamsuddin bisa memberi motivasi Keluarga Besar Muhammadiyah pada umumnya, maupun civitas akademika Unismuh pada khususnya dalam mengembangkan persyarikatan.
“Selamat datang di Unismuh Makassar. Salam dari Pak Rektor yang juga Ketua PWM Prof Ambo Asse, beliau saat ini sedang berada di Dubai, memenuhi undangan Syekh Khoory. Beliau juga didampingi Wakil Rektor I dan IV. Jadi saya yang diminta menjaga kampus,” ungkap Andis, sapaan akrab Wakil Rektor II Unismuh Makassar ini.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Sulsel Mustari Bosra menyebut, Din Syamsuddin memiliki kedekatan khusus dengan Sulsel.
“Prof Din Syamsuddin merupakan orang Sumbawa yang nenek moyangnya berasal dari Gowa. Kakek ketujuh beliau, Dea Malela berasal dari Gowa,” ungkapnya
Mustari juga menyampaikan perkembangan Muhammadiyah Sulsel di bidang Pendidikan.
“Alhamdulillah saat ini kita memiliki 13 perguruan tinggi, yang terdiri dari 8 universitas, 3 institut, 1 sekolah tinggi, dan 1 politeknik,” lanjut Sejarawan Universitas Negeri Makassar ini.
Perkembangan pesantren, kata Mustari, juga cukup menggembirakan.
Periode sebelumnya, Muhammadiyah Sulsel hanya memiliki 11 pesantren, saat ini sudah ada 31 pesantren.
Dalam silaturahmi itu, Mustari berharap, Din Syamsuddin dapat menyampaikan gambaran situasi sosial kebangsaan dan bagaimana Muhammadiyah dapat berperan serta.
Mengawali pemaparannya, Din Syamsuddin menceritakan bahwa Muhammadiyah sejak berdiri memang telah konsen mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara.
Muhammadiyah memiliki konsep yang disebut “Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahdah” yang diputuskan dalam Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar tahun 2015.
Profil Yuran Fernandes Kapten PSM Makassar Disanksi 4 Laga, Intip Statistiknya di Super League |
![]() |
---|
Polda Sulsel Dipimpin Tiga Kapolda Setahun Terakhir, Lulusan Akpol 91 Gantian Tugas di Makassar |
![]() |
---|
Daftar Motor Honda DP Mulai Rp1 Jutaan, Promo Sisa 4 Hari |
![]() |
---|
Yuran Fernandes Dilarang Main 4 Laga dan Denda Rp 50 Juta Buntut Tolak Salaman dengan Wasit |
![]() |
---|
Asmo Sulsel Edukasi Safety Riding Karyawan Sari Rori |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.