PSM Makassar vs PSS Sleman Tanpa Penonton, Bernardo Tavares Khawatir Kembali 'Dikerjai' Wasit

TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih Kepala Juku Eja Bernardo Tavares merespon keputusan laga PSM Makassar vs PSS Sleman digelar tanpa penonton.

Laga antara PSM Makassar vs PSS Sleman di pekan ke-18 Liga 1 2022/2023 akan digelar di Stadion BJ Habibie Parepare, Sabtu (14/1/2023), Pukul 16.00 Wita.

Pertandingan ini dipastikan digelar tanpa penonton, lantaran menurut pihak Kepolisian Stadion BJ Habibie sebagai markas PSM Makassar masih terkendala di beberapa bagian infrastruktur.

Bernardo Tavares sebelumnya kerap menyuarakan terkait kerinduaannya mendampingi PSM Makassar saat bermain di hadapan suporter sendiri.

Sayangnya, setelah laga Liga 1 2022/2023 kembali ke format home away, PSM Makassar tetap belum bisa didampingi suporternya bermain di Stadion BJ Habibie.

Baca juga: Alasan Laga PSM Makassar vs PSS Sleman Tanpa Penonton: Stadion BJ Habibie Tak Punya Parkiran!

Baca juga: Kecewa PSM vs PSS Tanpa Penonton, Suporter: Padahal Kita Sudah Rapat Jamin Keamanan Laga

"Akhirnya saya bisa mengatakan bahwa kita sudah kembali ke Parepare."

"Namun, kita tidak bisa mengadakan pertandingan dengan kehadiran suporter," ucap Bernardo Tavares saat jumpa pers jelang laga PSM Makassar vs PSS Sleman, Jumat (13/1/2023).

Tanpa disaksikan penonton atau suporter, Bernardo Tavares makin khawatir dengan jalannya pertandingan yang akan dihadapi PSM Makassar nantinya.

Menurut Bernardo Tavares sejauh ini PSM Makassar kerap dirugikan oleh keputusan wasit.

Ia pun meminta seminimalnya, meskipun laga PSM Makassar vs PSS Sleman tanpa penonton tapi pertandingan harus berjalan adil dengan kepemimpinan yang baik dari wasit.

"Terkait pertandingan saya ingin membicarakan tentang wasit karena pertandingan terakhir, wasit memberikan pengaruh yang sangat besar kepada pertandingan," ucapnya.

Bernardo Tavares mengungkapkan bahwa dalam beberapa pertandingan di putaran pertama Liga 1 2022/2023, PSM Makassar kerap mendapat perlakuan tak adil dari pengadil pertandingan.

"Terlalu banyak kesalahan kesalahan dilakukan wasit kepada kita, yang mana mereka memberikan penalti kepada tim lawan. Yang mana itu bukan penalti," terangnya.

"Dan banyak kartu kuning kepada pemain lawan, seharusnya dapat kartu kuning kedua ke pemain lawan tapi mereka tidak melakukan hal tersebut."

"Terlalu gampang memberikan kartu kuning kepada kita, terlalu gampang memberikan kartu kuning kepada staf ofisial," sambungnya.