Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Ekstrem, BPBD Gowa Perkuat Desa Tanggap Bencana untuk Mitigasi

Kepala BPBD Gowa Ikhsan Parawansa menuturkan jika seiring berjalannya waktu Destana saat ini sudah hampir ada di setiap desa dan kelurahan.

Sayyid/TribunGowa.com
14 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Lingkungan Tahim 1, Dusun Je'netallasa, Desa Je'netallasa, Kecamatan, Pallangga, Kabupaten Gowa, Rabu (4/1/2023) 

TRIBUN-GOWA.COM, SUNGGUMINASA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa tengah membuat Desa Tanggap Bencana (Destana).

Destana ini dibuat untuk memitigasi bencana-bencana. Pasalnya beberapa waktu lalu Gowa dilanda longsor.

Selain longsor, ratusan rumah juga diterjang puting beliung.

Kepala BPBD Gowa Ikhsan Parawansa menuturkan jika seiring berjalannya waktu Destana saat ini sudah hampir ada di setiap desa dan kelurahan.

"Ini ditingkatkan dan diadakan di hampir setiap desa atau kelurahan yang ada di Gowa," ujarnya, Senin (9/1/2023)

Sejauh ini, Destana diperkuat di Desa Bili-Bili, Kecamatan Bontomarannu dan Desa Panakkukang, Kecamatan Pallangga.

Menurut dia, meski Gowa tidak memiliki potensi gempa, akan tetapi perlu tetap dipersiapkan terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi.

Kata dia untuk di Gowa potensi bencana yang bisa terjadi seperti, banjir, longsor, angin puting beliung dan kebakaran hutan dan lahan.

"Tetap hati-hati dan waspada itu penting. Yang kita takutkan itu gerakan-gerakan tanah. Semoga sesar-sesar yang ada di Gowa tidak seperti di daerah lain. Kita di Gowa masih dalam kondisi aman," katanya.

Ia mengaku pihaknya rutin melaksanakan simulasi tanggap darurat.

Hal tersebut sebagai bagian dari mitigasi bencana dan melatih masyarakat untuk bertindak cepat tanpa harus panik di tengah bencana.

Sosialisasi dan pelatihan lanjutnya, terhadap masyarakat sebagai upaya mitigasi bencana untuk menghindari serta mengurangi dampak yang bisa ditimbulkan jika terjadi bencana.

"Yang kita lakukan saat ini, yang namanya mitigasi, pencegahan sebelumnya. Minimal kita bisa mengurangi risiko atau dampak yang mungkin terjadi jika ada kejadian bencana," ucap Iksan.

Dia menyampaikan, kondisi geografi dan topografi Gowa yang sebagian adalah pegunungan dan daratan, sangat rawan bencana alam.

Ia menyebutkan, bencana alam di dataran tinggi adalah pergeseran tanah, longsor dan kebakaran hutan. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved