183 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang dan Pohon Tumbang di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar merilis data bangunan yang rusak akibat cuaca ekstrem belakangan ini.

Data tersebut diupdate pada Kamis (5/1/2023) pukul 20.00 wita.

Dalam kurun waktu tiga hari, periode 3-5 Januari 2023, sebanyak 183 rumah rusak akibat angin kencang.

Dari jumlah tersebut, 320 jiwa terdampak. Dua diantaranya meninggal dunia, dah dua lainnya mendapat perawatan medis.

26 jiwa juga sempat diungsikan karena kondisi rumah sudah tak layak huni.

Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, dari 183 rumah rusak 72 diantaranya mengalami rusak berat dan 111 rusak ringan.

Adapun 10 kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Biringkanaya, Bontoala, Mariso, Panakkukang, Rappocini, Tamalanrea, Tamalate, Tallo, Ujung Tanah, dan Ujung Pandang.

"Pasca tahun baru cuaca ekstrem kembali melanda Makassar, bukan hanya hujan lebat tapi juga disertai angin kencang dan pohon tumbang," ucap Achmad Hendra Hakamuddin, Jumat (6/1/2023).

Selama periode tersebut, sebanyak 26 kejadian pohon tumbang.

Untuk itu BPBD terus melakukan koordinasi dan pemantauan lokasi titik angin kencang atau puting beliung.

Baca juga: Belum Cukup Sepekan, Makassar Kembali Tergenang Banjir

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulsel 6 Januari 2023, Makassar dan Sekitarnya Hujan Ringan

"Kami juga telah menyerahkan bantuan kepada warga terdampak," katanya.

Bantuan diberikan berupa bahan bangunan seperti seng, balok, terpal atau tenda dan lainnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Ariaty Pusapasary Abadi juga melaporkan kejadian pohon tumbang selama bulan Desember 2022.

Total 122 pohon yang ditangani DLH selama periode tersebut.

Rinciannya 86 pohon tumbang karena diterpa hujan dan angin kencang.