Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

WFH

Pemerintah Beri Peringatan Soal WFH ke Perusahaan Setelah Petisi Online Trending, Kapan Dimulai?

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menanggapi soal beredarnya petisi WFH tersebut.

Editor: Ansar
Kompas.com
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Balairung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/10/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Petisi online soal Work From Home (WFH) kembali ramai di media sosial.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menanggapi soal beredarnya petisi WFH tersebut.

Ternyata WFH memang sedang direncanakan oleh Heru. Kini sedang dalam pertimbangan.

Petisi WFH online yang disetujui hampir 20 ribu orang tersebut dibuat di laman Change.org oleh seorang warga bernama Riwaty Sidabutar.

Heru mengaku akan memikirkan kembali soal penerapan WFH bagi para karyawan di Ibu Kota.

"Ya, nanti kami pikirkan ya," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023).

Meski demikian, Heru menekankan, penerapan WFH sejatinya merupakan kebijakan masing-masing kantor.

Ia mencontohkan, kantor di daerah Jakarta Selatan ada yang menerapkan WFH lantaran di sekitar gedung kantornya kebanjiran.

"Penerapan work from home itu masing-masing (perusahaan) pemberi kerjaan," katanya.

"Silakan masing-masing klaster terdampak, seperti kemarin di Kapten Tendean, Buncit, kantor sekitar sana," sambung Heru.

Di satu sisi, eks Wali Kota Jakarta Utara itu mengingatkan berkait potensi cuaca ekstrem yang terjadi pada 3-10 Januari 2023.

Ia lantas mengimbau pengusaha agar menerapkan WFH.

"Saya imbau sekali lagi, kondisinya rawan daeu tanggal 3-10 (Januari 2023), ya masing-masing (menerapkan) kebijakan WFH, silakan saja," tutur Heru.

Untuk diketahui, Riwaty Sidabutar membuat petisi itu karena aktivitas work from office (WFO) yang kembali berlaku dinilai membuat jalanan lebih macet, polusi, dan pekerja menjadi tidak produktif.

Hingga berita ini ditayangkan, petisi itu telah ditandatangani oleh 18.726 orang.

"Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stress," jelas Riwaty dalam keterangan petisi yang dibuatnya.

Dalam petisi itu, Riwaty menyampaikan bahwa jarak rumah kebanyakan pegawai kantoran tidak jauh berbeda dengan dirinya.

Misal, seseorang harus menempuh jarak 20 km untuk ke kantor dari rumahnya, yang mana itu berarti orang tersebut harus menempuh perjalanan dengan jarak 40 km setiap hari untuk pulang pergi.

"Belum lagi kalau hujan. Bisa-bisa, saya terjebak kemacetan lama sekali, satu jam bahkan menggunakan sepeda motor," kata Riwaty.

Selain itu, Riwaty menilai bahwa WFO juga belum tentu membuat seorang pekerja menjadi lebih produktif.

Sebab, lamanya perjalanan membuat ia malah jadi lebih lelah dan hasil pekerjaan tidak sebagus ketika bekerja dari rumah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Petisi Kembalikan WFH, Heru Budi: Kewenangan Masing-Masih Perusahaan"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved