Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Stadion La Patau Matanna Tikka

Kurang Terurus, Anggota DPRD Bone Minta Stadion La Patau Dikelola Secara Mandiri

Kondisi Stadion La Patau saat ini kurang terurus akibat minimnya anggaran pemeliharaan yang disiapkan.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
KOLASE FOTO TRIBUN TIMUR/NOVAL KURNIAWAN
Kolase foto Sekretaris Komisi IV DPRD Bone Andi Akhiruddin dan Stadion La Patau Matanna Tikka. Andi Akhiruddin minta agar Stadion La Patau Matanna Tikka dikelola secara mandiri karena kurang terurus. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Anggota DPRD Bone Andi Akhiruddin minta agar Stadion La Patau Matanna Tikka dikelola secara mandiri.

Alasannya, karena kondisi Stadion La Patau saat ini kurang terurus akibat minimnya anggaran pemeliharaan yang disiapkan.

Yakni hanya Rp 35 juta per tahun dialokasikan dari APBD Kabupaten Bone.

Padahal, semestinya anggaran perawatan stadion mesti menjadi salah satu yang diperhatikan.

Itu mengingat, Stadion La Patau Matanna Tikka merupakan salah satu simbol dari tanah kelahiran Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK).

"Kita malu ketika kita ingin memajukan sepak bola di Kabupaten Bone tetapi tidak ditopang oleh infrastruktur yang memadai," kata Andi Akhiruddin yang juga menjabat sekretaris Komisi IV DPRD Bone.

Selain anggaran pemeliharaan, hal lain perlu diperhatikan adalah manajemen pengelolaan.

Itu telah disampaikan Andi Akhiruddin pada pandangan akhir fraksi tahun lalu. 

Di mana menurutnya agar Stadion Lapatau dikelola secara mandiri.

Karena dengan begitu manfaatnya akan lebih terasa untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Dalam artian diserahkan ke pihak ketiga pengelolaannya," ucapnya.

Baca juga: Selamat! Pemkab Bone Raih WTP 7 Kali Berturut-turut

Baca juga: Anggaran Pemeliharaan Stadion La Patau Minim, Hanya Rp 35 Juta per Tahun

Solusi lain, dengan menambah pos anggaran perawatan Stadion La Patau melalui pengalokasian dana APBD.

"Jadi saya kira ada beberapa post penganggaran yang memang bisa dialihkan ke perawatan stadion ini, itu hanya perlu ditinjau lebih lanjut lagi dan memang perlu ada keseriusan dari pemerintah terkait hal itu," kata politisi muda PDI Perjuangan ini.

Hal lain perlu dititikberatkan adalah posisi Kabupaten Bone sebagai tuan rumah dari gelaran Liga 3.

Dengan melihat kondisi Stadion La Patau Matanna Tikka saat ini akan menimbulkan citra buruk bagi tanah kelahiran JK di mata dunia.

"Kita jadi tuan rumah. Ada beberapa kabupaten lain yang datang. Kesannya sangat tidak baik kalau keadaan stadion kita seperti itu," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved