Kaleidoskop 2022
PSM Makassar Bangkit dari Jurang Degradasi
PSM Makassar menampilkan permainan terbaik pada Liga 1 musim 2022/2023 setelah hampir terdegradasi musim lalu.
*Asa Juara Juku Eja (1)
TRIBUN-TIMUR.COM- PSM Makassar menampilkan permainan terbaik pada Liga 1 musim 2022/2023.
Selama musim lalu, PSM tidak baik-baik saja.
Pada akhir musim lalu, Juku Eja berada di jurang degradasi.
Skuad Juku Eja menduduki posisi ke-14 dalam klasemen akhir dengan raihan 38 poin.
Mereka hanya unggul dua poin atas Persipura Jayapura yang secara dramatis terlempar ke Liga 2, mengikuti jejak Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan.
Ada satu pernyataan dari big bos PSM, Aksa Mahmud saat itu.
“Kita akan mencari pemain dan pelatih terbaik musim depan hingga Amerika latin,” katanya.
Baca juga: Rafli Asrul dan Edgard Amping Dipinjamkan ke Klub Liga 2 ? Sulthan Zaky Stay di PSM Makassar
Setelah pernyataan fenomenal Aksa Mahmud itu, manajemen PSM bergerak.
Tak ada komentar dari manajemen soal siapa-siapa pemain yang direkrut.
Dua bulan fans dan suporter dibuat was-was saat PSM bergerak senyap.
Bahkan, saat pelatih dan pemain top Liga 1 musim lalu sudah mempunyai klub, PSM masih tetap diam.
Desakan pun berulang kali muncul. Tapi, manajemen masih tetap bungkam.
Hingga, akhirnya, seorang lelaki berkebangsaan Portugal, Bernardo Tavares berada di lapangan Bosowa Sport Center.
Direktur Utama PSM kala itu, Munafri Arifuddin pun memperkenalkan, Tavares sebagai pelatih teranyar.
Tavares pun didatangkan dari klub HIFK Fotboll, Finlandia.
Baca juga: Markas PSM Lolos, Ini PR Pemkot Parepare yang Harus Dipenuhi Sebelum Putaran Kedua Liga 1 Dimulai
Jejak rekamnya sebagai pelatih pun mentereng untuk sekelas pelatih di Indonesia.
Tavares memegang Lisensi Pro UEFA, kualifikasi kepelatihan sepakbola tertinggi.
Ia menerima Lisensi Pro UEFA pada Juni 2013 dari Federasi Sepak Bola Portugis.
Dia juga dianugerahi penghargaan Pelatih Terbaik di kamp tempat dia menerima Lisensi Pro UEFA pada 2013.
Tavares tak banyak bicara kala itu. Puluhan pemain keluar masuk untuk ikut trial (uji coba) sebagai pemain PSM.
Fans pun dikejutkan dengan keputusan dari Tavares.
Ia mengambil inisiatif untuk memainkan pemain-pemain muda seperti Ramadhan Sananta, Dallen Doke, Agung Mannan, Reza Arya Pratama, Ricky Pratama, dan Rizky Eka Pratama, Dzaky Asraf.
Baca juga: Respon Bali United soal Rumor Rizky Pellu Bakal Balik ke PSM Makassar, Jadi Tandem Baru Wiljan Pluim
Ternyata, penampilan pemain muda ini menggebrak.
Agung, Reza, Dzaky tampil apik selama paruh musim 2022/2023 ini.
Bahkan, Pasukan Ramang pun tembus hingga final Piala AFC Zona ASEAN.
Pencapaian yang tak pernah didapatkan klub-klub elite negeri ini.
Sayang, PSM harus terhenti ketika dikalahkan Kuala Lumpur FC di kandangnya, dengan skor 5-2.
Tavares berhasil mengubah sekelompok anak muda menjadi skuad yang menakutkan musim ini.
Selain itu, Tavares pun mendatangkan tiga pemain asing baru, Yuran Fernandez, Everton Nascimento, dan Kenzo Nambu.
Mereka tak pernah main di klub-klub Indonesia.
Namun, mereka menjadi motor kemenangan dan pertahanan PSM.
Sehingga, hingga paruh musim ini, gabungan pemain muda dan asing kini mengantarkan Juku Eja ke puncak klasemen.
Catatan sembilan kemenangan, enam seri dan sekali kalah cukup menjadikan PSM juara paruh musim.
Lalu mengapa PSM bisa tampil trengginas musim ini?
Sampai-sampai mantan pelatih sekaligus legenda PSM, Syamsuddin Umar mendatangi langsung Tavares saat ulang tahun ke-107 di Bosowa Sport Center Jl Teuku Umar, Kota Makassar pada Rabu (2/11/2022).
Pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia 1999-2000 ini menyampaikan kepada Tavares bahwa PSM adalah tim aneh.
Sebab, lebih tua dari induknya, PSSI. PSM terbentuk 2 November 1915. Sedangkan PSSI terbentuk pada 19 April 1930.
Makanya, klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki tim lain.
"PSM tetap eksis karena menjadi jati diri Sulsel. PSM ada di otak, hati dan harga diri Sulsel," ucapnya saat ditemui pada Rabu (2/11/2022) sore.
Syamsuddin Umar melihat, PSM bisa juara di tangan pelatih asal Portugal.
Sisa bagaimana menjaga kualitas dan performa bagus selama ini.
"Di tangan Tavares bisa membawa juara, ada kelihatan menuju ke sana (juara). Namun, jangan sampai terlena dengan persepakbolaan sekarang. Harus persiapkan tim lebih matang lagi," tutur eks asisten pelatih Timnas Indonesia ini.
Syamsuddin mengatakan, Tavares menyebut ada beberapa tim berbahaya di Indonesia.
Namun, mantan Kadispora Sulsel ini menimpali dengan tidak ada tim berbahaya.
Menurutnya, yang berbahaya itu jika tim hadapi faktor non teknis.
Tavares pun ingin meraih gelar juara bersama PSM.
Syamsuddin Umar pun mendukung keinginan juru taktik 42 tahun itu.
"Dia (Tavares) berharap mau juara juga. Kita harus juara, karena PSM itu harga diri masyarakat Sulsel," tegasnya.
"Dan kita punya filosofi. Filosofi kita itu keras, cepat dan berseni. Keras bukan kasar, cepat bukan berarti monoton dan berseni, tapi bukan tari-tarian, melainkan dalam sepak bola harus diaransemen sedemikian rupa supaya jadi tontonan yang enak," terangnya. (kaswadi anwar/sim)