Kaleidoskop 2022
Petahana Bertumbangan
PEMILIHAN Kepala Desa (Pilkades) menjadi ajang pemanasan sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
*Dari Pilkada ke Pilkades
PEMILIHAN Kepala Desa (Pilkades) menjadi ajang pemanasan sebelum pemilihan umum ( Pemilu 2024 ).
Pilkades 2022 memunculkan kekuatan baru di level desa.
Tak sedikit petahana tumbang di tanah sendiri.
Dari Kabupaten Bone, sebanyak 15 petahana tumbang pada pertarungan enam tahun sekali ini.
Pilkades Tahap II ini pun diikuti sebanyak 94 petahana.
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengatakan, kontestasi kali ini, secara tidak langsung menjadi ajang melihat kinerja para incumbent selama menjabat.
"Masyarakat sekarang sudah pintar menilai," katanya.
Sehingga jika dianggap tidak berhasil, maka pasti tidak akan terpilih.
"Sangat disayangkan kalau ada incumbent kalah," ucapnya.
Menurut Fashar, seorang kepala desa memiliki kesempatan enam tahun membuktikan dirinya layak.
Selama enam tahun itu, kurang lebih Rp2 miliar anggaran disediakan untuk membangun desa.
"Kalau incumbent kalah, Itu menandakan apa yang dibangun selama ini tidak sejalan dengan keinginan rakyat," jelasnya.
Kemudian, enam petahana tumbang di Kabupaten Barru. Hanya 9 calon kepala desa berstatus petahana yang mampu mempertahankan kedudukannya dari 15 desa.
Bupati Barru, Suardi Saleh meminta agar memberikan yang terbaik kepada warga.
Karena mereka dipilih secara langsung oleh warganya.
"Selamat kepada para Cakades yang terpilih semoga amanah dalam mengemban amanah," ujarnya, Rabu (21/12).
Kemudian, sebanyak sembilan petahana tumbang dari 31 calon kepala desa petahana berganti wajah baru pada Pilkades Kabupaten Bulukumba, November 2022 lalu.
Sejumlah kepala desa petahana di Kabupaten Maros tak mampu memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Kamis (17/11/2022).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Maros, Muhammad Idrus mengatakan dari 10 petahana, hanya lima berhasil terpilih.
"Dari 10 Cakades petahana yang menang hanya 5 berhasil naik kembali yakni di Desa Cenrana Kecamatan Camba, Sudirman dan Toddopulia Kecamatan Tanralili, Bonto Matinggi dan Toddolimae Kecamatan Tompobulu," ujarnya.
Sementara tak berhasil terpilih, hampir sebagian besar dikalahkan oleh pendatang baru.
Ketua Partai Turun Tangan
KEPALA daerah sekaligus ketua partai masing-masing daerah keliling untuk memastikan areanya aman.
Bupati Bone sekaligus Ketua Partai Golkar, Andi Fashar Padjalangi pun nampak keliling desa saat Pilkades memastikan keamanan desa.
Sementara itu, Bupati Barru sekaligus ketua Partai Nasdem, Suardi Saleh pun berulang kali mengingatkan warga untuk menjaga persaudaraan. Sebab, semua orang bersaudara di dalam satu desa.
Tak hanya itu, Bupati Takalar sekaligus Ketua Partai Gelora Sulsel, Syamsari Kitta harus menerima banyak kritik dan demo masyarakat.
Sebab, masyarakat dan calon kepala desa pun demonstrasi hingga tutup jalan. Bahkan, warga Desa Aeng Towa, Kecamatan Galesong Utara, diblokade hingga enam kali.
Saat itu, Syamsari tak banyak berkomentar soal kisruh Pilkades ini.
Hingga, saat pelantikan, Syamsari pun juga tak pernah membahas soal kisruh yang berlangsung hampir satu bulan itu.
Saat pelantikan, ia hanya mengingatkan tugas kedua kepada kepala desa yang terpilih, agar selain mengikuti pemulihan kesehatan turut serta mengikuti program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan sumberdaya terbatas karena dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Kuncinya dengan kondisi sumberdaya terbatas adalah inovasi. Kita harus mengasah otak kita agar seluruh warga kita produktif, kolaboratif, kreatif dan ini membutuhkan peran besar kepala desa. Saya berharap kita tumbuhkan UMKM di Desa agar dapat meningkatkan sumber PADes," ujarnya.(tribun timur/sim)