Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPJS Kesehatan Putus Kontrak dengan Klinik Cerebellum Makassar, Begini Curhat Pasien

Pemutusan kontrak kerja sama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terhadap klinik Cerebellum disayangkan pasien.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
MUSLIMIN/TRIBUN TIMUR
Kloase foto-foto pasien klinik Cerebellum di Jl Swadaya, Kota Makassar, saat ditemui tribun, Selasa (27/12/2022) siang.     

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemutusan kontrak kerja sama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terhadap klinik Cerebellum disayangkan pasien.

Sebab, mayoritas pasien di klinik yang berlokasi di Jl Swadaya, Kota Makassar itu didominasi peserta BPJS.

"Kita sangat prihatin, kenapa BPJS mau putuskan seperti ini," kata salah satu pasien terapi, Ismiati saat ditemui di sela kunjungannya di Klinik Cerebellum, Selasa (27/12/2022) siang.

"Sedangkan kita sudah tahu bagaimana pelayanannya di sini cukup baik, ramah," sambungnya.

Isniati yang punya keluhan pada punggung belakang, mengaku sudah merasakan perubahan positif selama tiga bulan terakhir berobat di Klinik Cerebellum.

Pensiunan PNS itu, pun menyayangkan adanya pemutusan kontrak oleh BPJS.

"Saya punya (keluhan) otot tegang, dan saya sudah berobat di sini tiga bulan," ujarnya.

Hal senada diungkapkan, Hasniah, yang datang membawa anaknya untuk berobat.

Sang anak yang masih berusia balita, tidak dapat berjalan normal layaknya anak seumuran.

"Anak saya tidak bisa jalan, lambat bicara dan kurang responnya. Makanya ke sini terapi," kata Hasniah.

Selama tiga pekan terakhir terapi di Klinik Cerebellum, kata Hasniah, sang anak sudah perlahan bisa berjalan.

"Baru tiga Minggu ke sini, Alhamdulillah sudah ada perubahan. Anak saya sudah bisa berjalan 10 langkah, baru dalam hitungan dua Minggu," ucap Hasniah.

Dengar kabar BPJS Kesehatan memutuskan kontrak dengan Klinik Cerebellum, Hasniah mengaku kecewa.

"Saya pasien KIS yang gratis, sangat kecewa, karena anak saya Alhamdulillah sudah ada perubahan," keluhnya.

Pantauan di lokasi, petugas klinik tampak begitu sibuk memberikan layanan ke pasien yang terus berdatangan.

Kebanyakan pasien yang datang, adalah lansia stroke, anak-anak autis ataupun anak yang mempunyai penyakit sindrom.

Sementara itu, Direktur Klinik Cerebellum dr Yose Waluyo mengatakan, tiap harinya menerima kunjungan pasien 600-800 orang.

"(Pasien per hari) di sini 600an, terbanyak pernah sampai 800 itu rata-rata di bulan November," kata dr Yose Waluyo.

"Kalau di Desember ini sudah agak menurun karena orang-orang anggap sudah tidak bisa ke sini," sambungnya 

Sekitar 80-90 persen dari total pasien itu, kata dia, adalah peserta BPJS Kesehatan.

Surat keputusan pemutusan kontrak oleh BPJS itu, lanjut Yose Waluyo telah diterima dan berlaku per 1 Januari 2023.(*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved