Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2 Pesawat Lion Air Tujuan Makassar Terpaksa Mendarat di Kendari dan Balikpapan, Penyebab

Sebanyak 2 pesawat Lion Air tujuan Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) gagal mendarat Bandara Internasional Internasional Sultan Hasanuddin Makassar

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi pesawat Lion Air. Sebanyak 2 pesawat Lion Air tujuan Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) gagal mendarat Bandara Internasional Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, Selasa (27/12/2022) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 2 pesawat Lion Air tujuan Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) gagal mendarat Bandara Internasional Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, Selasa (27/12/2022) siang.

Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto mengatakan, kedua pesawat tersebut adalah pesawat dengan nomor penerbangan JT-785 dari Manokwari dan JT-3941 dari Sorong.

Pesawat Lion Air JT-785 seharusnya mendarat di Makassar pada pukul 12.15 Wita.

Namun, pendaratannya dialihkan ke Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara ( Sultra ).

Pesawat Lion Air JT-3941 juga seharusnya juga mendarat di Makassar pada pukul 12.15 Wita.

8 Penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin Ditunda Akibat Cuaca Buruk, 4 Penerbangan Dialihkan

Namun, pendaratannya dialihkan ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Pengalihan pendaratan (divert) ini dilakukan karena cuaca buruk.

Sebelumnya, Sabtu (24/12/2022), sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin juga tergangu.

Iwan Risdianto mengatakan, ada 8 penerbangan mengalami penundaan keberangkatan (delay) dan 4 dialihkan.

"Ada 8 penerbangan yang tertunda atau delay. Semuanya tertunda berangkat karena cuaca buruk pada 24 Desember 2022," katanya.

Adapun kedelapan penerbangan yang delay, yakni Lion Air dengan nomor penerbangan JT 786 rute Makassar - Ambon.

Mesin Pesawat Lion Air JT-330 dari Jakarta Terbakar di Udara, Kondisi 169 Penumpang

Citilink QG 307 rute Makassar-Manado, Citilink QG 351 rute Makassar - Surabaya.

Lion Air JT 852 rute Makassar -Palu , Lion Air JT 742 rute Makassar-Manado, Lion Air JT 791 rute Makassar- Surabaya.

 "Lion Air JT 672 rute Makassar - Balikpapan dan Sriwijaya Air SJ 581 Rute Makassar-Jakarta," kata Iwan Risdianto menyebutkan.

Selain delay kata dia, juga ada 4 penerbangan yang harus divert atau dialihkan.

"Empat yang dialihkan penerbangannya ke bandara lain," ujarnya.

Lion Air Tujuan Jakarta Alami Masalah di Udara Setelah 15 Menit Take Off, Kondisi 178 Penumpang

Keempatnya, yakni penerbangan Lion Air JT 3893 rute Ternate - Makassar yang dialihkan ke Balikpapan, Lion Air JT 786 rute Surabaya-Makassar dialihkan ke Balikpapan.

"Wings Air IW 1305 rute Bau Bau ke Makassar dialihkan ke Kendari dan Trigana Air TGN 723 (pesawat kargo) rute Halim Perdana Kusuma dialihkan ke Balikpapan," kata dia menyebutkan.

Diakui Iwan Risdiansto, meski beberapa penerbangan tertunda, namun situasi di Bandara Sulhas masih kondusif.

"Penumpang tetap menunggu di ruang tunggu dan kami secara berkala memberikan informasi terbaru tentang status penerbangan kepada penumpang di bandara," kata dia pungkas.

Istilah divert dalam dunia penerbangan diartikan sebagai mengalihkan/pengalihan rute penerbangan.

Ketika pesawat harus mendarat di bandara yang bukan tujuannya/dialihkan ke bandara lain, inilah yang disebut dengan divert.

Divert dilakukan ketika dalam situasi emergency dan merupakan salah satu prosedur keselamatan penerbangan.

Alasan dilakukan divert karena alasan medis penumpang, cuaca buruk, masalah teknis pesawat, adanya pesawat VVIP atau keadaan mengancam keselamatan penerbangan.

Divert ini merupakan prosedur penerbangan dimana AirNav Indonesia bertanggung jawab untuk memberikan prioritas kepada pesawat dalam keadaan emergency dan berkomunikasi intensif dengan pilot.

Sebelum menentukan divert ke bandara alternatif, Airnav mengarahkan dengan tujuan memberikan layanan navigasi penerbangan yang mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan di wilayah udara Indonesia.

Jadi, walaupun pilot mendaratkan pesawat bukan di bandara tujuan, bukan berarti pilot mendaratkan secara sembarangan.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved