Penyebab Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia, HMI hingga Fadli Zon Berduka

TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, budayawan Betawi Ridwan Saidi meninggal dunia di usia 80 tahun.

Beliau menghembuskan nafas terakhir, Ahad atau Minggu (25/12/2022) pagi.

Kabar Ridwan Saidi meninggal dunia disampaikan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, melalui akunnya di Twitter, hari ini.

"Selamat jalan Bg Ridwan Saidi … Innalillahi wainnailaihi raajiun. Kabar dr putra-putri beliau Bang Ridwan Saidi telah wafat pagi ini jam 08.35 WIB di RSPI Bintaro. Insya Allah husnul khotimah. Bang RS seorg teman diskusi yg luar biasa, wawasan n pengalamannya luas. al Fatihah," tulis Fadli Zon.

Kabar Ridwan Saidi meninggal dunia juga tersebar melalui WhatsApp.

"Inna lillahi wa inna ilayhi roji’un. Telah berpulang dengan tenang Suami, Ayah dan Dato kami tercinta Bapak Ridwan Saidi pada hari Ahad, 25 Desember 2023 pukul 08:35 di RSPI Bintaro Tangsel," demikian tertulis melalui WhatsApp.

Ridwan Saidi meninggal dunia setelah sempat kritis saat dirawat di rumah sakit.

Sebelumnya, anaknya mengabarkan jika Ridwan Saidi dalam keadaan koma karena pecah pembuluh darah di batang otak. 

"Ngobrol dengan Bang Ridwan Saidi minggu lalu di channel #fadlizonofficial , masih segar dan sehat. Tadi pagi menurut info anaknya terjadi pecah pembuluh darah. Semoga Bang Ridwan Saidi diberi kekuatan untuk segera pulih dan sehat kembali. Amin," tulis Fadli Zon di akun Twitternya, Jumat (23/12/2022).

Fadli Zon menjelaskan dirinya baru saja komunikasi dengan anak Ridwan Saidi, Jumat pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Ridwan Saidi dibawa ke RSPI Bintaro.

"Katanya pecah pembuluh darah dan dibawa ke RSPI Bintaro. Keadaan Bang RS belum sadar. Mohon doanya," ujar Fadli Zon.

Diketahui Ridwan Saidi lahir pada tanggal 2 Juli 1942 di Gg Arab nomor 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Ridwan Saidi adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya, ketiga kakaknya adalah perempuan semua.

Ia menikahi Yahma Wisnani, seorang wanita kelahiran Minang, Sumatera Barat pada tahun 1977.