Bimtek ke Bali, Inspektorat Segera Panggil Sejumlah Kepala Sekolah di Parepare
Pasalnya, perjalanan Kepsek itu diduga menggunakan dana bos yang tidak sesuai peruntukkannya.
Penulis: M Yaumil | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Perjalanan Dinas Kepsek mengikuti Bimtek di Bali menjadi sorotan.
Pasalnya, perjalanan Kepsek itu diduga menggunakan dana bos yang tidak sesuai peruntukkannya.
Kepala Inspektorat Parepare Muhammad Husni Syam mengatakan akan segera memanggil yang bersangkutan.
"Kira-kira minggu depan kita panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi," katanya kepada tribun timur, Rabu (21/12/2022) siang.
Dia menyampaikan telah menggali informasi di bidang pendidikan dasar Disdikbud Parepare.
"Kita sudah klarifikasi kepala bidang pendidikan dinas berkaitan pelaksanaan kegiatan itu," ujarnya.
"Kita hanya ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan itu maksud dan tujuannya kita sudah gali, intinya adalah pada prinsipnya dalam rangka peningkatan sumber daya bagi kepala sekolah," tambahnya.
Menurutnya, Dinas Pendidikan yang bertanggung jawab dalam kegiatan Bimtek tersebut.
"Informasinya dinas pendidikan yang memprakarsai kegiatan itu," imbuhnya.
Pihaknya akan periksa pertanggungjawaban dari penggunaan dana bos di Parepare.
"Nanti ini ada pemeriksaan memang itu dilakukan setiap tahun, sampai pertanggung jawaban semua penggunaan dana bos disitu," jelasnya.
"Nanti kita lihat terkait penggunaan dana bos. Bukan hanya dana bos tetapi kegiatan-kegiatan lain yang didanai anggaran dana bos itu. Itu kita lakukan setiap tahun," ucapnya.
"Kita masih tunggu dokumen, kita tunggu sebenarnya , tapi belum dibawa, kita sudah janjian kemarin tapi sampai saat ini belum menyampaikan dokumen laporan penyelenggaraannya," pungkasnya.
Sebelumnya, kepala sekolah di Kota Parepare mengeluarkan uang sebesar Rp5,1 juta untuk biaya Bimtek di Bali.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kasi Intel Kejari Parepare Sugiharto saat ditemui.
"Dari keterangan kemarin, biaya yang dikeluarkan guru Rp5,1 juta untuk biaya ke Bali," katanya, Rabu (21/12/2022) siang.
Sugiharto menjelaskan jika semua guru mengaku memakai uang pribadi saat ke Bali.
Kepsek SMPN 2 Parepare, Narsiah mengatakan menggunakan uang pribadi untuk Bimtek di Bali.
Bimtek terkait pengadaan barang jasa yang menggunakan dana pribadi.
"Saya gunakan dana pribadi, karena memang tidak ada diperencanaan," katanya kepada tribun timur.
Narsiah menyampaikan, dalam arahan Kepala Dinas Pendidikan bahwa uang perjalanan dapat menggunakan dana pribadi maupun dana bos.
"Kalau arahannya Kepala Dinas, merencanakan sesuai diperencanaan dan ada uangnya itu boleh ji digunakan dana bos. Tapi yang tidak ada, kalau mau ikut menggunalan dana pribadi," jelasnya.
Dia membeberkan Bimtek diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebutuhan Kota Parepare
"Iya, Dinas pendidikan yang mempunyai program bimtek," ujarnya.
Dia juga masih ingat rincian-rincian dari pembayaran uang perjalanan tersebut.
"Yang pasti itu harga tiket, dengan biaya penginapan. Tiket itu, harganya Rp1,3 juta dan Rp1,5 juta kalau saya tidak salah. Itu tiket pergi pulang. Kalau penginapan dua hari satu malam, kalau tidak salah itu Rp475 ribu," imbuhnya.(*)
Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil