Kaleidoskop 2022
Kaleidoskop 2022: Tren Kunjungan Wisatawan di Makassar Meningkat Dua Kali Lipat
Rata-rata kunjungan wisatawan domestik di Makassar tiap bulannya mencapai 279.263 orang dengan kunjungan terbanyak pada bulan Juli.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kunjungan wisatawan di Makassar mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Data dari Dinas Pariwisata Kota Makassar, jumlah wisatawan nusantara (wisnus) atau domestik periode Januari hingga November 2022 capai 3.071.894 orang.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 2021, jumlah wisnus hanya 1.695.183 orang.
Rata-rata kunjungan wisatawan domestik tiap bulannya mencapai 279.263 orang dengan kunjungan terbanyak pada bulan Juli.
Jumlah kunjungan wisnus berdasarkan asal daerahnya didominasi oleh Sulsel sebanyak 73,9 persen, Jawa Timur 6,62 persen dan Jakarta 2,8 persen.
Sementara wisatawan asing juga mengalami peningkatan yang sangat drastis.
Dari 3.490 wisatawan asing pada tahun 2021 menjadi 60.428 orang per November 2022.
Kunjungan mancanegara berdasarkan asal kawasan didominasi oleh kawasan Asean dengan persentase 75,90 persen.
Kemudian negara Asia (diluar Asean) sebesar 15,75 persen, dan Amerika 3,94 persen.
Jumlah tersebut diprediksi terus mengalami peningkatan hingga jelang akhir tahun.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem mengatakan meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing di Kota Makassar memberi dampak positif.
Itu tercermin dari meningkatnya nilai pajak hotel hingga restoran selama periode tersebut.
Disamping itu kesayangan wisatawan juga memberi dampak positif untuk sektor hiburan.
Selama 2022 ada 200 event yang terselenggara di Kota Makassar, baik yang dilakukan oleh Pemkot Makassar maupun industri hiburan khususnya.
"Pergerakan sangat baik tahun ini, memberi dampak positif untuk industri, dua tahun mengalami tekanan dahsyat dan kita bisa recovery tahun ini," ucap Roem kepada Tribun-Timur.com, Senin (19/12/2022).
Masa pandemi diakui memberi dampak yang sangat buruk untuk perkembangan kunjungan wisatawan di Makassar.
Itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang melakukan pembatasan kegiatan sehingga pergerakan masyarakat juga terbatasi.
Target tahun mendatang, jumlah kunjungan bisa lebih meningkat.
Dinas Pariwisata akan terus memperbanyak dan memperluas jangkauan promosi bersama industri pariwisata.
Tentunya dengan menggandeng mitra-mitra Pemkot Makassar, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) misalnya.
"Kita masih pakai pola yang sama memperbanyak atau memperluas jangkauan, melalukan promosi industri pariwisata bekerjasama dengan stakeholder yang ada," ujarnya.
Pemkot akan mendekatkan bisnis mereka dengan calon wisatawan yang menjadi target.
Kemungkinan pada tahun mendatang ada enam kota yang menjadi target promosi termasuk Jakarta, Surabaya, Jogjakarta dan Bali.
Event Musik Jadi Magnet
Roem memaparkan, event musik yang digelar di Makassar menjadi daya tarik besar masuknya wisatawan.
Konser musik menjadi magnet, apalagi tahun ini banyak penyanyi maupun grup band terkenal yang melakukan konser di Makassar.
Terlebih lagi, hiburan musik secara langsung menjadi hal yang dinantikan masyakarat pasca dua tahun terhalang pandemi.
"Kami dapat info dari beberapa database Provinisi lain yang datang dari Kendari, Palu, Manado, mereka sengaja datang untuk menonton band papan atas yang memang baru main Indonesia timur, ini menjadi magnet," tuturnya.
Makassar International Eight and Festival Forum (F8), hajatan yang masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) ini juga menjadi salah satu daya tarik daerah lain untuk berkunjung.(*)