Pemkot Makassar Lirik Perusahaan Singapura Kembangkan Program Smart City
Wali Kota Makassar Danny Pomanto bertemu langsung dengan pimpinan ST Engineering di Singapura Kamis (15/12/2022) kemarin.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Singapura, Singapore Technologies Engineering Ltd (ST Engineering).
Kerjasama tersebut dalam bentuk kelanjutan pembangunan konsep Smart City Makassar.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto bertemu langsung dengan pimpinan ST Engineering di Singapura Kamis (15/12/2022) kemarin.
Menurut Danny, perusahaan ini punya segudang pengalaman dalam layanan dirgantara, elektronik, lahan dan sektor kelautan.
ST Engineering dinilai cocok untuk mendukung sistem Smart City Makassar.
"Kita berdiskusi mengenai konsep Makassar yang customize, adaptif dan Smart City dengan belajar dari Singapura," ucap Danny Pomanto.
"Mulai dari segi sensor dan sistem smart city terbaru yang membuat inspirasi baru," sambungnya.
Dari kunjungan itu sekaligus menyegarkan dan mensetup kembali sistem Smart City Makassar kedepannya.
Apalagi, Pemkot Makassar akan menyiapkan command center yang lebih canggih dengan informasi yang lebih lengkap.
"Di Makassar, di Command Center atau galeri kita nantinya akan disiapkan sistem yang lebih lengkap dengan supporting dari teman-teman di Singapura yang mempunyai pengalaman hampir di seluruh dunia," tuturnya.
Mantan dosen arsitektur Unhas ini juga berdiskusi panjang lebar mengenai smart city yang ada di Makassar.
Pemaparan konsep Smart City Makassar pun mendapat sanjungan. Mereka terpukau dengan gebrakan Drone Medic hingga kendaraan listrik Co'mo.
"Terima kasih ST Engineering, Temasek Foundation dan Singapore Cooperation Enterprise (SCE). Makassar akan terus belajar untuk mewujudkan Smart City," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, ST Engineering merupakan grup rekayasa terpadu Singapura yang menyediakan solusi dan layanan dirgantara, elektronik, lahan dan sektor kelautan.
Perusahaan ini memiliki 22.000 karyawan tersebar di Asia, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah yang meliputi tiga klaster yaitu Aviation, Defence, dan Smart City. (*)
