Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Aiptu Sofyan Polisi Korban Bom Meledak Polsek Astana Anyar, Firasat Kakak Sebelum Adik Tewas

Aiptu Sofyan adalah sosok polisi yang peduli dengan keluarga. Tinggalkan anak dan istri tercinta.

Editor: Ansar
Youtube
Aiptu Sofyan korban bom meledak di Polsek Astana Anyar, Bandung. Sofyan adalah sosok polisi yang peduli dengan keluarga. Tinggalkan anak dan istri tercinta. (Youtube MetroTV/TribunMedan). 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Sosok Aiptu Sofyan, polisi yang tewas dalam tragedi bom meledak di Polsek Astana Anyar.

Aiptu Sofyan adalah sosok polisi yang peduli dengan keluarga. Tinggalkan anak dan istri tercinta.

Sang kakak juga mengungkap firasatnya sebelum mendapatkan kabar meninggalnya sang adik.

Aiptu Sofyan meninggal dunia dalam bom meledak di Polsek Astana Anyar pada, Rabu (7/12/2022).

Aiptu Sofyan sempat dibawa ke rumah sakit pasca ledakan.

Namun sayang, takdir berkata lain, Aiptu Sofyan ini meninggal dunia setelah mengalami luka cukup parah di bagian leher.

Baca juga: Identitas dan Daftar Kejahatan Pelaku Bom di Mapolsek Astana Anyar, Pernah Ditahan di Nusakambangan

Baca juga: Foto Wajah, Profil Sosok Agus Sujatno atau Agus Muslim Pelaku Bom Markas Polsek Astanaanyar Bandung

Kedukaan ini tentu juga menimpa keluarga Aiptu Sofyan.

Keluarga anggota Pembinaan Masyarakat (Binmas) Kepolisian Sektor (Polsek Astanaanyar), Aiptu Sofyan tampaknya sangat terpukul.

Tidak menyangka bahwa anggota keluarganya akan menjadi korban ledakan bom di Astana Anyar.

Sofyan menjadi korban tewas dari aksi bom bunuh diri yang terjadi di tempatnya bekerja pada Rabu (7/12/2022) pagi.

Mustofa, salah satu Perwakilan keluarga Aiptu Anumerta Sofyan mengatakan, kabar duka diterima keluarga setelah mendengar berita tentang ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar.

Keluarga sangat terpukul lantaran Aiptu Anumerta Sofyan merupakan orang yang berjasa.

Ketika musyawarah keluarga, Aiptu Sofyan kerap kali menjadi penengah.

Sosok Aiptu Sofyan pun dibongkar oleh keluarga.

Kakak korban juga menceritakan bahwa dirinya merasakan hal tidak menyenangkan pagi itu setelah bertemu untuk terakhir kalinya dengan korban.

Seluruh anggota keluarga pun kehilangan sosok yang dinilai paling bijaksana dalam keluarga.

Ya, di mata keluarga sosok Aiptu Sofyan adalah sosok paling bijaksana.

Sofyan kerap menyelesaikan masalah dalam keluarga dengan bermusyawarah .

"Kami sekeluarga merasa kehilangan karena kebijaksanaanya.

Beliau selalu bermusyawarah dengan keluarga," kata Mustofa saat ditemui di rumah duka Jalan Terusan Cibogo, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu sore, seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com.

Terkait kondisi korban, Salman, kakak dari Aiptu Sofyan mengatakan, terdapar luka di sekitar leher korban.

Kuat dugaan luka tersebut yang membuat Aiptu Anumerta Sofyan meninggal.

"Ada luka di leher, urat nadinya kena," ungkap Salman.

Sosok Aiptu Sofyan korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Sosok Aiptu Sofyan korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.


Luka yang mengenai leher tersebut ditengarai menjadi pemicu sang perwira polisi akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Sang kakak, Salman menyampaikan firasat yang ia rasakan sebelum kejadian peledakan berlangsung.

Salman mengaku sempat bertemu Aiptu Sofyan sebelum berangkat kerja.

Entah mengapa, saat itu perasaan tidak enak menyelimuti hatinya.

Ternyata, itu adalah terakhir kali perjumpaannya dengan adiknya.

"Kalau saya ada (firasat) enggak enak saja," tandasnya, dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com, (7/12/2022).

Aiptu Sofyan meninggalkan istri dan tiga orang anak.

Jenazah korban dimakamkan di pemakaman keluarga di wilayah Sukahaji, Kota Bandung, Jawa Barat.

Untuk diketahui, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung proses olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Usai peninjauan, Listyo mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

BNPT Bingung Lihat Tulisan Protes di Motor Pelaku Bom Polsek Astanaanyar

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) buka suara terkait ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) pagi tadi.

Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pelaku berasal dari jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Bahkan, menurutnya, pelaku juga memiliki misi modus operandi yang bertujuan ke kantor polisi.

"Kita belum bisa pastikan, tapi ini kan karakter yang selama ini misi-misi umumnya apakah JAD, JI, dengan cara modus operandi seperti ini.

Jadi tentu perlu data lebih lanjut untuk disimpulkan ke arah sana," kata Boy Rafli kepada wartawan, Rabu.

Dalam kejadian ini, BNPT juga akan memeriksa beberapa saksi dan akan mengidentifikasi forensik.

Ledakan diduga bom bunuh diri meledak di Polsek Astanaanyar pagi ini, Rabu (7/12/2022). (TribunJabar)
"Siapa mereka, kita perlu waktu untuk melakukan identifikasi dulu.

Jadi prosedurnya jika tidak ada saksi kawannya, kita mendalami identitas orang yang jadi pelaku bom bunuh diri.

Ini kita dalami. Ada berbagai cara, tapi tim forensik kita pasti akan mengetahui," ungkapnya.

Komjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa alasan sang pelaku bom bunuh diri menyasar ke kantor polisi dikarenakan polisi selalu mengagalkan aksi terorisme.

"Karena polisi nomor 1 menggagalkan misi mereka, setiap ada ini tangkap, itu lah karena dianggap selama ini yang menggagalkan misi2 terorisme adalah aparat penegak hukum, makannya polisi daftar target mereka salah satu di antaranya," kata Boy kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Dalam peristiwa ini, pelaku pemboman tersebut meninggal dunia di depan lobi kantor polisi.

Saat itu, sekitar pukul 08.20 WIB sejumlah anggota polisi dari Polsek Astanaanyar sedang melakukan appel pagi.

Tiba-tiba saja seorang pria datang dan menerobos barisan apel pagi tersebut dan mengacungkan senjata, seperti piasu dapur.

Setelah itu, tidak lama kemudian pelaku langsung meledakan dirinya.

Dalam kejadian ini, menurut BNPT pelaku bergerak seorang diri atau lone wolf.

"Sementara iya, itu sementara iya lone wolf," ujar Kepala BNPT Boy Rafli Amar kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Menurutnya dari modusnya, pelaku ini merupakan jaringan terorisme Jemaah Islamyiah (JI) atau Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Bahkan ledakan bom bunuh diri ini juga masih berkaitan dengan rangkaian kejadian sebelumnya yang terjadi di Palestina dan Thailand.

Tetapi, pihak BNPT juga belum bisa memastikan hal tersebut dan harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kita belum bisa mastikan.

Tapi ini kan karakter-karakter yang selama ini misi-misi umumnya apakah JAD, JI, dengan cara-cara modus operandi seperti ini. Jadi tentu perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana," terang Boy Rafli.

Dalam kejadian ini satu orang anggota kepolisian meninggal dunia dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka.

Sosok Agus

Terungkap, sosok Agus Sujatno jadi pelaku bom di markas Polsek Astanaanyar, di Jl Astana Anyar nomor 340, Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022), pagi.

Hal itu diungkapkan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, hari ini.

Lebih lanjut, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Agus Sujatno bukan baru kali ini tersangkut kasus terorisme.

Agus Sujatno pernah dipenjara selama 4 tahun karena kasus bom Cicendo di Kota Bandung, Februari 2017.

"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Polisi kini memburu pihak yang turut membantu Agus melancarkan aksi pengeboman hingga dirinya tewas.

Dia menyebut olah TKP hingga saat ini masih berlangsung.

"Terus melakukan pendalaman proses olah TKP, sedang berlangsung. Tentunya dari olah TKP kita melakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku di TKP," imbuhnya.

Data diri pelaku

Nama: Agus Sujatno

Nama lain: Agus Muslim

Tempat, tanggal lahir: Bandung, 24 Agustus 1988

Usia: 34 tahun

Alamat: Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung

Pendidikan terakhir: SMA

Pekerjaan: Buruh harian

Kasus sebelumnya: Terlibat dalam kasus bom Cicendo di Kota Bandung, Februari 2017.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Aiptu Sofyan Polisi Korban Bom Bandung, Keluarga Syok, Kuat Firasat Kakak: Pagi Itu Terakhir

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved