Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tahun Baru 2023

Antisipasi Kunjungan Membludak saat Libur Nataru 2023, Camat Tinggi Moncong Terapkan Zona Khusus

Terbaru, Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong bersama Muspida berencana menerapkan camp areal di kawasan perkemahan lembanna.

TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
kawasan wisata Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

TRIBUN-GOWA.COM - Diperkirakan ada ribuan wisatawan bakal berlibur di kawasan Malino Kabupaten Gowa, pada libur natal dan tahun baru (Nataru).

Terbaru, Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong bersama Muspida berencana menerapkan camp areal di kawasan perkemahan lembanna.

Rencana kawasan areal tersebut akan dibagi untuk khusus perempuan, laki-laki, dan areal keluarga.

Camat Tinggimoncong Gowa,  Iis Nurismi mengatakan untuk mengantisipasi wisatawan pihak Muspida Tinggimoncong akan berkeliling ke berbagai tempat. 

Termasuk di kawasan lembanna.

Biasanya, pada libur Nataru wisatawan membludak di Malino. Termasuk di Lembanna.

Iis mengaku jika kapasitas di Lembanna kedepannya akan over atau membludak maka akan dilakukan penyekatan.

"Kalau di lembanna itu kita melihat perlu dilakukan penyekatan kita akan lakukan tapi kalau kapasitasnya masih memadai kita hanya melakukan pemantauan," ujarnya, saat dihubungi, Rabu (7/12/22) malam

Dia menjelaskan pihaknya bersama Muspida juga berenaca menerapkan pembagian areal camp di lembanna. 

Pembagian areal camp di lembanna dibagi yakni ada zona khusus untuk perempuan, zona laki-laki sendiri dan ada juga areal camp keluarga.

"Pembagian areal ini dilakukan karena kita harus antisipasi menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan. Contohnya jika camp bercampur antara perempuan dan laki-laki yang bukan keluarga itu yang akan kita antisipasi," katanya.

Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan penerapan areal zona camp tersebut.

Pasalnya, menurut Iis, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak dinas SDA atau balai konservasi dan sumber daya alam. 

Sebab, area kawasan hutan merupakan wewenang dari balai konservasi dan sumber daya alam. 

"Kita akan terapkan secepatnya. Karena ini sudah direncanakan semoga bisa kelar di nataru ini. Karena ini kita juga harus komunikasikan dengan pihak SDA. Karena ini hanya saran kami. Karena di dalam areal kawasan hutan itu wewenang dari balai konservasi dan sumber daya alam," jelasnya.

Iis mengaku belum bisa memprediksi secara pasti wisatawan atau pengunjung yang akan berlibur di Malino.

Menurutnya dua pekan ini wisatawan terbilang berkurang berkunjung ke kota Bunga itu.

Musababnya, dampak dari longsor di Parangloe beberapa waktu lalu.

"Kita belum bisa prediksi berapa yang akan berkunjung karena pasca longsor di parangloe, pengunjung terbilang berkurang ke Malino. Makanya kita lihat dulu sepekan atau dua pekan kedepan apakah pengunjung sudah mulai normal atau belum," ujarnya.

Sedangkan untuk di penginapan, Iis mengaku telah mengimbau kepada para pemilik penginapan.

Mengingat kondisi dan cuaca, Iis juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak berlibur di Malino tetap berhati-hati.

"Bagi yang ingin libur ke malino kita harapkan hati-hati melihat kondisi sekarang yaa dimana-mana bukan hanya di gowa, sulsel tapi banyak di berbagai di Indonesia, kita ketahui ada bencana. Kita tetap berusaha berdoa dan tidak kalah pentingnya kita juga melihat antusiasme wisatawan kami sampaikan bagi masyarakat mengindahkan dan menghormati aturan dan adat istiadat yang berlaku," jelasnya.

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved