Pertamina Patra Niaga Sulawesi Bersama Kemenkumham Sulsel Kolaborasi Dorong Inkubasi UMKM Go Global
Pertamina jalin kerjasama dengan Kemenkumham Sulsel dalam memfasilitasi pendaftaran Kekayaan Intelektual usahanya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui program kemitraan kembali memberikan gebrakan dengan target mendorong UMKM binaannya dapat Go Global.
Dengan diawali kerjasama dengan Kemenkumham Sulsel dalam memfasilitasi pendaftaran Kekayaan Intelektual usahanya.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU kerjasama untuk memfaslitasi pendaftaran HAKI UMKM binaan Pertamina Sulawesi.
Yang dilakukan oleh Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel, Liberti Sitinjak.
Selain itu dilakukan juga sesi coaching bisnis untuk UMKM terkait proses ekspor dari Bea Cukai yang disampaikan oleh Bapak Dr. Andi Pramono SE MM selaku Kepala Bea Cukai Makassar dan materi produk knowledge terkait Bengkel Enduro.
Kegiatan bertajuk Penyaluran Pembiayaan dan Inkubasi UMKM Go Global yang dilangsungkan pada Selasa (6/12) di Hotel Four Points Makassar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Dr. Andhi Pramono, S.E., M.M serta Region Manager Retail Sales Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Fanda Chrismianto.
Pada kesempatan tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Program Kemitraan yang sudah ada sejak tahun 1993 ini menjadi salah satu program utama Pertamina dalam hal peningkatan perekonomian melalui program pinjaman modal usaha kepada pelaku usaha mikro dan kecil.
"Sampai saat ini, Pertamina Sulawesi sudah membina lebih dari 2.000 UMKM yang ada di seluruh provinsi di Sulawesi dan Gorontalo. Sektor usaha yang dibina meliputi sektor perindustrian, perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan, jasa dan lainnya," terangnya.
Lebih lanjut Fahrougi mengatakan selain penandatanganan MoU kerjasama untuk memfasilitasi pendaftaran HAKI, dilaksanakan juga penandatanganan SPPU atau Surat Perjanjian Pinjaman Uang kepada 21 UMKM Calon Mitra Binaan Pertamina dengan nilai total penyaluran bantuan pinjaman modal usaha sebesar Rp1,95 Milyar.
Dimana 21 UMKM tersebut terdiri dari 10 UMKM Program Pinky Movement dengan nilai penyaluran pinjaman modal usaha senilai Rp925 juta dan 11 UMKM Program Lubricants Go Preneur dengan nilai penyaluran pinjaman modal usaha senilai Rp1,025 Milyar.
Para pelaku usaha yang hadir pun tidak hanya berasal dari Makassar, terdapat pula UMKM dari daerah Gowa, Maros, Polman, Takalar, dan Sidrap.
"Sejak tahun 2020 dalam pelaksanaan Program Kemitraan, Pertamina berfokus pada konsep Creating Shared Value (CSV) dimana UMKM yang dibina adalah UMKM yang memiliki keterkaitan usaha dengan produk-produk yang dimiliki oleh Pertamina seperti Program Pertashop, Pinky Movement (usaha pangkalan gas atau UMKM yang menggunakan gas dalam usahanya), dan lubricants go preneur (usaha bengkel). Kami terus dorong agar program ini terus berkembang dan UMKM binaan kami dapat berdaya saing global," tambahnya.
Fahrougi menjelaskan dengan antusias bahwa UMKM binaan Pertamina secara rutin diedukasi terkait kiat pengembangan bisnis baik secara online maupun offline.
"Hari ini sebagai bukti keseriusan kami dalam membina para UMKM kami, penandatanganan MoU terkait pendampingan fasilitasi kekayaan intelektual bekerja sama dengan kementerian hukum dan HAM serta edukasi bagaimana cara melakukan ekspor yang disampaikan oleh Bea Cukai Makassar, diharapkan dapat membawa UMKM-UMKM binaan Pertamina menjadi naik kelas dan Go Global," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/kerjasama-pertamina-dengan-kemenkumham-sulsel.jpg)