Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gelar Lokakarya, Polimerz Makassar Hadirkan Asosiasi Profesi dan Didukung Oleh Stakeholder

Kegiatan Lokakarya dihadiri oleh segenap pimpinan, Asosiasi Profesi dan stakeholder, Kaprodi dan Sekpro, serta Dosen dan tenaga kependidikan.

DOK POLIMERZ
Foto bersama usai mengikuti Lokakarya Kurikulum yang digelar Politeknik Kesehatan Megarezky (Polimerz) Makassar, pada Sabtu (03/12/2022). 

Beliau mengutarakan bahwa setiap puskesmas tersebut seharusnya terdapat tenaga promosi Kesehatan, ini belum termasuk pelayanan Kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta.

Sementara jumlah total mahasiswa hanya berkisar 1,806 orang per Desember 2022. Sehingga sangat terbuka kesempatan kerja bagi lulusan D-IV Promosi Kesehatan.

Beliau juga menyajikan materi terkait dengan Kurikulum Merdeka, Pak Dian menjelaskan bahwa tujuan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dengan program hak belajar di luar program studi adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.

Kamaluddin Palinrungi, S.Kep. Ns, selaku stakeholder dari Ketua Koordinator Pendidikan dan Pelatihan UPT RS. Khusus Daerah Dadi, yang merupakan salah satu Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Selatan memberi masukan yang sangat berharga bagi penyusunan kurikulum promosi kesehatan.

Beliau sangat mendukung pengembangan keilmuan bidang promosi kesehatan.

Mereka menyadari pentingnya mengasah skill seorang lulusan Promosi Kesehatan untuk menguasai kompetensi keilmuan yang dimiliki, karena realita di tempat kerja masih banyak rana job description promosi kesehatan yang dikerjakan oleh profesi atau bidang lain yang tidak relevan.

Sehingga keberadaan D-IV Promosi Kesehatan yang mempersiapkan lulusan sebagai Pengelola, edukator, fasilitator, penggerak, dan advokator perlu dipahami mulai dari tingkat kebijakan sampai pada pelaksana kegiatan pada pusat layanan Kesehatan.

Agar tenaga promosi Kesehatan siap bekerja dan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, mengingat Rumah Sakit ataupun layanan Kesehatan lainnya tonggak utamanya berada pada bidang Promosi Kesehatan.

Prof. Dr. dr. Santoso, MS., Sp. OK pemateri Arah Kebijakan Kurikulum Pendidikan Tinggi dalam Penyusunan Kurikulum Program Studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja banyak menyampaikan terkait standar kurikulum vokasi K3.

Beliau menyatakan apresiasi terkait kurikulum yang telah dibuat sudah cukup bagus, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan lagi.

Saran Terkait system pembelajaran disampaikan oleh prof. bahwa mata kuliah dan SDMnya sebaiknya disesuaikan dengan kualifikasinya.

Sementara stakeholder selain memberi input yang menjawab tantangan dunia kerja juga memberikan usulan tentang pentingnya sertifikat pendamping, minimal sertifikat Ahli K3 Umum sebagai poin plus dari Prodi D-IV K3 agar lulusannya dapat langsung terserap di dunia kerja.


Meylina Djafar, M.C.N., M.B.A membawakan materi tentang “Arah Kebijakan Kurikulum Pendidikan Tinggi dalam Penyusunan Kurikulum Program Studi D-III Teknologi Bank Darah”.

Dalam paparannya, Meylina menyebutkan tentang Kurikulum TBD yang harus mengacu pada kurikulum inti, termasuk di dalamnya capaian lulusan dan profil lulusan.

Beberapa hal yang perlu ditinjau ulang dan didiskusikan lagi di internal prodi adalah terkait mata kuliah yang akan menjadi penciri TBD.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved