Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lorong Wisata

Wali Kota Makassar Danny Pomanto Bakal Imbau Perusaahan Pesan Nasi dan Kue Dos di Lorong Wisata

Wali Kota Makassar Danny Pomanto menginstruksi perusahan agar terlibat dalam peningkatan ekonomi di lorong wisata..

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SITI AMINAH/TRIBUN TIMUR
Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Ia menginstruksi perusahan agar terlibat dalam peningkatan ekonomi di lorong wisata. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menginstruksi perusahan agar terlibat dalam peningkatan ekonomi di lorong wisata.

Salah satu caranya dengan meningkatkan konsumsi atau belanja di lorong wisata.

Rencananya, Danny Pomanto akan meminta pelaku UMKM di lorong wisata untuk membuat paket makanan.

Misalnya nasi dos atau kue dos yang bisa dipesan oleh instansi pemerintah maupun swasta.

"Jadi nanti longwis akan saya buat nasi dos lorong, dengan syarat semua bahannya dari lorong kecuali beras," ucap Danny Pomanto, Kamis (2/12/2022) kemarin.

Masyarakat yang ada di lorong wisata mengolah langsung hasil alam yang telah dibudidayakan di lorong wisata.

Mulai dari sayur-sayuran hingga ikan air tawar yang dipelihara warga setempat.

Dari situ, mereka bisa meraup pendapatan agar ekonomi lorong bisa meningkat.

"Kami akan imbau perusahan makan siang dengan nasi dos, sehingga mereka (warga) dapat income terus," imbaunya.

Bahkan, Danny telah mengusulkan penamaan 'kue rong' untuk kue-kue yang dijual di lorong wisata.

"Mau dibikinkan nanti paketnya," ujar Danny Pomanto.

Danny menyampaikan, program lorong wisata menjadi solusi Kota Makassar untuk menekan inflasi.

Sebagaimana diketahui, per Oktober 2022 lalu Makassar mengalami deflasi 0,11 persen atau inflasi -0,11 persen.

Dengan angka tersebut, inflasi Kota Makassar kata Danny Pomanto mengalami penurunan dari 4,8 persen pasar periode sebelumnya.

Menurutnya, lorong wisata telah menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.

Dimana warga lorong diberdayakan untuk menciptakan pruduk kreatif.

Menyulap lahan kosong menjadi kebun hingga budidaya ikan dan lobster tawar.

"Warga bisa menikmati sendiri hasil alam yang ada, bisa juga menjual keluar sehingga jadi sumber pendapatan," terangnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved