HIV AIDS
Ada 44 Kasus Baru HIV/AIDS Selama 2022 di Parepare, Didominasi Laki-laki
Berdasarkan data dari Dinkes Parepare selama tahun 2022 ditemukan sebanyak 44 kasus dengan total sebanyak 338 kasus.
Penulis: M Yaumil | Editor: Muh. Irham
PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Parepare mencatat ada 44 orang yang terjangkit penyakit menular HIV/Aids selama 2022.
Sekretaris Dinas Kesehatan Parepare, Muhammad Idris mengatakan angka itu hanya tahun 2022.
Namun ada lebih dari 100 pasien yang sedang berjuang keluar dari ancaman penyakit menular tersebut.
Berdasarkan data dari Dinkes Parepare selama tahun 2022 ditemukan sebanyak 44 kasus dengan total sebanyak 338 kasus.
"Kalau tahun ini bertambah sebanyak 44 kasus, jika ditambah dengan tahun-tahun sebelumnya maka totalnya sebanyak 338 kasus HIV/Aids di Parepare," katanya kepada Tribun Timur, Jumat (2/12/2022)
Dia menjelaskan 44 kasus baru didominasi laki-laki sebanyak 35 orang dan perempuan 9.
Total 338 kasus diantaranya, 112 perempuan dan 226 berjenis kelamin laki-laki.
338 kasus tersebut sejak tahun 2014 sampai 2022 yang kini masih menjalani pengobatan
Dilihat dari kelompok usia, umur 15 tahun ke bawah sebanyak 13 kasus, 15-24 tahun ada 70 kasus, dan usia 25-50 tahun ada 255 kasus.
"Untuk menekan kasus HIV/AIDS di Parepare dilakukan kegiatan skrining HIV melalui mobile VCT," jelasnya.
Cara penularan didominasi melalui hubungan seksual tanpa pengaman yang kemudian tidak disadari oleh penderita.
"Kebanyakan itu karena berhubungan tanpa pengaman dan berganti-ganti jadi sangat rentan untuk tertular," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya melakukan edukasi ke masyarakat terkhusus pada perempuan, remaja dan anak.
"Kami melakukan pencegahan dengan pengendalian HIV/Aids terus mendorong memperluas layanan testing dan pengobatan HIV," ucapnya.
Kerjasama lintas sektor dan komunitas adalah salah satu cara efektif memberikan edukasi yang lebih luas.
"Terakhir itu kami juga telah menjalin kerja sama dengan dengan lintas sektor hingga komunitas dalam menjangkau dan pendampingan bagi ODHIV," sambungnya.
Idris berharap masyarakat bersama-sama berperan aktif dalam mengakhiri epidemi HIV.
"Stop HIV, hindari penyakitnya bukan orangnya, mari kita bersama-sama mencegah penyakit agar keluarga kita tak tertular," pungkasnya.(*)