Panglima TNI
Sudah Disiapkan Jokowi, Kapan Komisi I DPR RI Gelar Uji Kelayakan Calon Panglima TNI Yudo Margono?
Komisi I DPR RI belum menjadwalkan fit and profer test calon Panglima TNI Yudo Margono.
TRIBUN-TIMUR.COM - DPR RI belum menjadwalkan fit and proper test calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Meski surat berisi Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI telah diserahkan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ketua Komisi I DPR RI, Mutia Hafid mengatakan, uji kelayakan calon Panglima TNI akan diadakan setelah Pimpinan DPR RI melaksanakan Rapim.
DPR RI kemudian akan menugaskan Komisi I menggelar uji kelayakan calon Panglima TNI.
Mutia Hafid meminta kepada masyarakat tetap bersabar soal jadwal fit and profer test calon Panglima TNI.
"Karena itu kami akan menunggu Bamus dan segera setelah Bamus menugaskan Komisi I, Insya Allah Komisi I siap untuk segera mengadakan fit and proper test calon Panglima TNI," kata Selasa (29/11/2022).
Meutya mengatakan, sesuai Undang-Undang DPR RI memiliki waktu 20 hari untuk menjawab Surpres terkait Panglima TNI tersebut.
Artinya, kata dia, masih cukup waktu untuk melakukan fit and proper test sebelum berakhir masa sidang yaitu pada tanggal 15 atau 16 Desember.
"Artinya kalau ditanya kapan rentang waktunya? Ya dari hari ini sampai 15 Desember fit and proper test itu masih mungkin dilakukan," terang Meutya.
"Batas akhirnya sebetulnya pensiunnya Pak Jenderal Andika adalah sebetulnya di 31 Desember. Tapi karena kita akan menutup masa sidang di 15 atau 16 Desember maka DPR akan menyelesaikannya sebelum tanggal 15 Desember," sambungnya.
Meutya juga menjelaskan, meski Komisi I belum menggelar rapat internal, kemungkinan Komisi I DPR RI akan melakukan verifikasi faktual dengan mengunjungi rumah Yudo setelah fit and proper test digelar.
Ia mengatakan, tidak ada ketentuan mengenai kapan waktu untuk melakukan verifikasi faktual tersebut, melainkan hanya kelaziman.
Sosok Yudo Margono
Laksamana Yudo Margono lahir dari keluarga petani.
Dengan latar belakang keluarga petani, membuatnya memahami arti penting perjuangan dalam hidup.
Laksamana Yudo Margono ingin menggapai impiannya menjadi seorang tentara dengan mendaftar menjadi tentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur.
Saat itu, Yudo Margono muda harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya menggunakan bus.
Lantaran tidak punya sanak saudara, Yudo Margono rela menumpang tidur di masjid untuk merebahkan tubuhnya setelah berjuang mengikuti proses seleksi Akademi Angkatan Laut.
Sebagian besar karir Laksamana Yudo Margono sebagai prajurit TNI AL di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Awal penugasan selepas lulus dari akademi angkatan laut pada 1988.
Yudo Margono mendapat kepercayaan dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.
Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.
Setelah itu Yudo Margono dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.
Yudo Marhono mendapat kesempatan untuk memegang tongkat komando di beberapa satuan.
2004-2008, Laksamana Yudo Margono mengemban Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tual dan Komandan Lanal Sorong pada 2008-2010.
Setelah itu kembali ke urusan kapal dengan menjadi Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) yang kini bernama Komando Armada II (Koarmada II) pada 2010-2011.
Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim pada 2011-2012.
Yudo Margono dipercaya menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada Barat (Koarmabar) yang kini bernama Koarmada I pada 2012-2014.
Perwira Pembantu (Paban) II Operasi Latihan Staf Operasi TNI AL pada 2014-2015.
Yudo Margono juga ditunjuk menjadi Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan pada 2015-2016.
Menjadi Kepala Staf Komando Armada Republik Indonesia Wilayah Barat (Koarmabar) pada 2016-2017.
Karir Yudo Margono terus meroket dengan menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) pada 2017-2018 Beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AL lainnya dipegangnya.
Seperti Panglima Komando Armada I 2018-2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020.
Saat menjabat Pangkogabwilhan I, nama Yudo Margono akrab di telinga masyarakat.
Yudo terlibat secara langsung memantau kehadiran kapal-kapal nelayan China yang melanggar karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020.
Yudo Margono yang saat itu masih menyandang bintang tiga juga terlibat aktif dalam penanganan warga terkait Covid-19, terutama dalam pemulangan warga negeri Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.
Usai menjadi Pangkogabwilhan I, Yudo kemudian dilantik Presiden menjadi KSAL pada 2020 hingga saat ini.
Kini, setelah lulus dalam fit and proper test di Komisi I DPR. ia segera akan dilantik Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Komisi I DPR RI Siap Fit and Proper Test Yudo Margono