Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presidensi G20

Diplomat Senior Tantowi Yahya Jadi Dosen Tamu Success Story G20 Bagi Mahasiswa HI Unhas

Sebelumnya saya juga sudah undang Dubes RI untuk Singapura,  Suryo Pratomo, untuk berbagi pengalaman dari jurnalis jadi diplomat

Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto Diplomat Senior Tantowi Yahya Jadi Dosen Tamu Success Story G20 Bagi Mahasiswa HI Unhas
dok_courtesy_M20
TANTOWI YAHYA - Mantan Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga, saat berbicara di side event G20, Music Summit M20 di Jakarta, awal November 2022 lalu.

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM — Ketua Departmen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unhas, Drs H Darwis MA Ph.D, bersama Dr Husain Abdullah menginisiasi undangan kepada diplomat senior, Tantowi Yahya (62) menjadi dosen tamu bagi sekittar 120 mahasiswa dan calon diplomat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unhas, Selasa (29/11/2022) pagi ini.

“Saya undang mengisi mata kuliah umum diplomasi. Tapi kesempatan langka ini akan diikuti oleh mahasiswa HI lainnya,” ujar Uceng, sapaan akrab Husain kepada Tribun.

Tantowi Yahya adalah salah satu diplomat andal Indonesia di era Millennial.

Mantan duta besar Indonesia untuk New Zealand, Samoa dan Tonga ini, adalah berlatar belakang pemandu wisata, jurnalis, pemandu acara TV, politisi dan anggota parlemen.

Tantowi dianggap bisa berbagi cerita sukses Indonesia Presidensi G20 dari sisi diplomat.

Recover Together, Recover Stronger dijadikan momen sekaligus tema kuliah umum bagi mahasiswa calon diplomat di kampus terbesar di timur Indonesia ini.

“Sebelumnya saya juga sudah undang Dubes RI untuk Singapura,  Suryo Pratomo, untuk berbagi pengalaman dari jurnalis jadi diplomat,” kata mantan jurnalis RCTI ini.

Menurut Uceng, peran penting Indonesia dan cerita sukses penyelenggaraan G-20 di Bali, medio November 2022 lalu, adalah salah satu momen bersejarah dalam diplomasi dan perjuangan diplomat Indonesia.

Juru bicara Jusuf Kalla ini mengemukakan, “Beruntung generasi sekarang, bisa menyaksikan langsung momen G-20 ini di Tanah Air, ini setara dengan momen Indonesia di era Soekarno dan Adam Malik, menggelar Ganefo, konferensi meja bundar, kongres Asia Afrika, dan Indonesia jadi tuan rumah pembentukan ASEAN, beberapa dekade lalu.”

Di mata Uceng sendiri, Tantowi Yahya dianggap laik berbicara dan memberi insight perjuangan diplomasi Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G20.

Meski tak lagi jadi diplomat, awal November ini, Tantowi menginisiasi side event G-20 melalui perspektif musik dan budaya.

Dalam kapasitas pendiri United in Diversity dan Yayasan Anugerah Musik Indonesia, Tantowi menggelar rangkaian puncak acara M20 (Music20) ditutup dengan perhelatan M20 Summit conference (KTT), Selasa (1/11/2022).

Tantowi dalam kapasitas sebagai Ketua Komite Pelaksana M20, menyebut kedua kegiatan tersebutdiselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh tamu undangan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), M20 Summit Conference dan M20 Concert.

Uceng berharap, sebagai inisiator kuliah bagi calon diplomat dari timur ini, diplomat-diplomat Indonesia, bisa lebih banyak berbagi.

“Sebagai penginisiasi, saya menyampaikan terima kasih kepada pelaku tokoh pelaku diplomasi Indonesia tersebut, atas kesediaan serta keterbukaan berbagi ilmu dan informasi tangan pertama yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved