Tampang 3 Pria Cegat Ambulans yang Bawa Bantuan ke Korban Gempa Cianjur, Tak Ditahan Polisi
Viral mobil ambulans pembawa bantuan sembako ke korban gempa Cianjur, Jawa Barat diadang warga.
"Mereka tadi sempat dibawa ke Mapolres Cianjur untuk diberikan pembinaan, tetapi ketiganya sudah dipulangkan kembali," katanya, mengutip Tribunjabar.id, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, ketiga orang tersebut juga merupakan warga yang terdampak bencana gempa bumi.
Namun, karena tidak sabar sehingga menghadang mobil logistik.
"Mungkin karena mereka tidak sabar, namun akhir ketiga orang ini kita berikan bantuan juga," ucapnya.
Secara spesifik, pria itu merupakan warga Kampung Kabandungan, Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kepala Desa Padaluyu, Desi Susilawati mengungkapkan, sejumlah warga yang mencegat mobil batuan tersebut bukan penjarahan tetapi diberhentikan karena membutuhkan bantuan.
"Bukan dijarah, saya tau karakter warga saya sendiri," jelasnya, Rabu (23/11/2022).
Sejumlah warga tersebut, lanjut dia, terpaksa memberhentikan iring-iringan kendaraan mobil logistik, karena hingga sejauh ini bantuan tidak merata.
"Saat ini juga di desa cuman ada tujuh terpal, tenda hanya ada satu. Bantuan dari kemarin cuman lewat saja, padahal kita masih membutuhkan, jadi warga terpaksa menghentikan mobil logistik," katanya.
Dia mengungkapkan, relawan yang membawa sejumlah bantuan tersebut diharapkan dapat diserahkan, sehingga bantuan bisa tersampaikan dengan merata.
"Kitakan orang desa lebih tau wilayah, kampung mana saja yang memang benar membutuhkan bantuan," ucapnya.
Rizal Rifai (38) relawan pegiat alam bebas Yosbray Cianjur mengungkap bahwa distribusi bantuan ke titik-titik terdampak gempa bumi Cianjur di wilayah terisolir Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih sangat minim.
“Saya sudah masuk sampai ke wilayah (Kecamatan Cugenang) yang paling jauh dari jalan utama,” ujar Rizal.
"Di sana masih sangat membutuhkan bantuan. Tidak hanya minim, sebagian malah tidak ada karena akses ke sana hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Sampai saat ini, mereka masih melakukan penyisiran guna menjangkau wilayah-wilayah terisolir lainnya.