Sosok Ghanim Almuftah Pria Tanpa Kaki Tampil di Pembukaan Piala Dunia Qatar 2022, Berprestasi
Sosok pria penyandang disabilitas tampil di panggung akbar pembukaan Piala Dunia 2022 di Al Bayt Stadium, Minggu (20/11/2022).
Di Piala Dunia Qatar 2022, Ghanim Al-Muftah ditunjuk sebagai Duta Niat Baik sekaligus brand ambassador.
Saat tampil bersama Morgan Freeman, Ghanim mengajak semua pihak untuk turut merasakan kebahagiaan di momen Piala Dunia 2022.
Sebelumnya aktivitasnya di balik layar dengan sejumlah pesepakbola kenamaan juga menarik perhatian.
Dia telah belajar mengatasi rintangan. Dalam beberapa situasi, ia bisa beraktivitas tanpa kursi roda.
Ya, Ghanim Al-Muftah bisa berpartisipasi dalam olahraga ekstrem seperti skateboard, dan panjat tebing. Itulah kenapa ia dianggap sebagai sosok inspiratif.
Dari segi pendidikan, Ghanim saat ini sedang mengejar gelar universitasnya. Jurusan ilmu politik diambilnya, dengan tujuan menyeluruh untuk menjadi seorang diplomat.
Selain itu, Ghanim Al Muftah juga seorang pengusaha.
Ia meluncurkan Gharissa Ice Cream, sebuah perusahaan yang berbasis di Qatar yang diklaim menciptakan pengalaman es krim bintang lima.
Waralabanya telah diperluas ke luar negeri dan di seluruh wilayah Teluk.
“Saya bekerja dengan beragam orang, dari segala usia dan kebangsaan, yang datang bersama untuk satu tujuan. Mereka memberi saya harapan besar untuk masa depan. Itu adalah pengalaman yang memperkaya dan saya berteman seumur hidup. Akan lebih baik lagi di Piala Dunia,” katanya, dikutip dari situs web pribadi.
Rangkaian pembukaan Piala Dunia 2022 menyajikan tujuh program yang menampilkan atraksi tradisional Qatar maupun budaya dunia, termasuk mewakili 32 negara yang bakal berlaga di pesta sepak bola sejagat ini.
Anggota boygrup Korea Selatan BTS, Jungkook, berduet dengan penyanyi Qatar, Fahad Al-Kubaisi pada penampilan puncak acara.
Mereka membawakan nomor Dreamers salah satu lagu resmi Piala Dunia 2022.
FIFA menuturkan bahwa tema pembukaan Piala Dunia Qatar adalah menyatukan umat manusia, menjembatani perbedaan lewat kemanusiaan, penghormatan, dan inklusi.
Menurut FIFA, sepak bola memberi kesempatan seluruh dunia melebur menjadi satu suku dan hidup berdampingan di tenda bernama bumi.