KTT G20
Cerita Chef di Balik Megahnya Jamuan Gala Dinner KTT G20 di Bali
Ade Putri Paramadita salah satu chef yang mengambil bagian pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu yang meninggalkan kesan dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali adalah gelaran gala dinner.
Jamuan itu berhasil menarik perhatian publik hingga menuai pujian dari pemimpin negara.
Namun tidak banyak yang tahu sosok-sosok dibalik megahnya jamuan gala dinner itu bisa tersaji.
Terlebih soal hidangan yang disajikan juga bukan hidangan biasa.
Sejumlah nama chef terkenal rupanya ada dibalik itu semua.
Salah satunya adalah Ade Putri Paramadita.
Peranya di balik hidangan G20 adalah sebagai supervisor gala dinner, ditunjuk langsung oleh Chef William Wirjaatmadja Wongso yang saat itu menjadi Culinary Advisor untuk G20.
Bertugas sebagai supervisor, Ade memegang peran kunci dalam pengawasan produksi hingga proses penyajian makanan sampai ke meja para petinggi negara.
Ditambah dengan Ade yang harus berhadapan dengan 20 protokoler berbagai kepala negara sampai adanya beberapa kali test food yang dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan bukan hanya memiliki rasa enak, tapi juga aman bagi mereka.
Bahkan ada protokol dari Amerika Serikat (AS) yang meminta akses untuk bisa masuk dapur dan mengawasi mulai dari produksi hingga pensajian dengan membawa senjata.
Keterlibatan Chef Arnold Poernomo dan chef Maxie Millian juga menjadi penolong disaat Chef William Wongso sakit setibanya di Bali.
Tak sampai disitu, H-1 satu acara Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta ada perubahan pada menu utama dengan menghilangkan nasi dan menggantinya dengan singkong.
Hal tersebut diungkapnya bukan menjadi sesuatu yang mudah dan cepat karena harus mencari bahan baku singkong untuk diolah.
Selain itu untuk penyajian sendiri dilakukan tidak seperti biasanya.
Ade mengatakan, penyajian makanan merupakan satu bagian pertunjukan dari gala dinner.