Longsor Poros Malino
Antisipasi Longsor Susulan, Mensos Risma Usulkan Pembangunan Tanggul di Parangloe Gowa
Risma didampingi langsung Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-GOWA.COM - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meninjau lokasi longsor di ruas Jl Poros Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/11/22)
Risma didampingi langsung Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni.
Hadir juga, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi di dampingi Plt Dirjen Linjamsos, Robben Rico
Mensos Risma mengusulkan agar membuat penahan air atau tanggul tradisional.
Penahan air tradisional tersebut disebut terbuat dari bambu.
"Saya pikir harus nahannya dari atas, karena kalau di atas tidak ditahan, air kalau dari atas ke bawah kecepatannya tinggi sekali sehingga bisa menghabiskan tanaman yang ada," katanya
"Tadi pak Gubernur dan Wakil Bupati menyampaikan ada sungai di atas (gunung/bukit) nah sungai itu bisa kita perdalam untuk menahan laju air, karena air mengalir dari atas itu deras turunnya ke bawah," sambungnya
Rencananya, penahan atau tanggul tradisional tersebut bakal dibuat untuk menahan dan meminimalisir laju aliran air sungai yang berada di atas gunung.
Penahan tersebut juga untuk mengantisipasi longsor.
"Sebenarnya penahan air ini sudah lama dilakukan oleh para pendahulu kita nenek moyang kita, jadi kalau kita lakukan dengan kearifan lokal kita inj jauh lebih baik dari pada proyek yang habisnya banyak," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyambut baik usulan tersebut.
Apalagi menurutnya, penahan atau tanggul tersebut telah dibuat Menteri Risma di Surabaya
"Usulan itu sangat baik dan strategis sekali, dan taktis untuk di lapangan karena beliau juga pernah lakukan di Surabaya," bebernya.
Hal tersebut juga kata dia, akan difollowup sebagai indikatif solusi.
"Yang paling penting kita memang ada yang ingin kita followup dan tindaklanjut sebagai indikatif solusi untuk kita bawa ke ruang disain ke engenering dan kita akan aktualisasi nantinya," katanya
Sekedar diketahui, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor
di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Rabu (16/11/22) malam
Akibatkanya, sembilan orang jadi korban dan akses jalan menuju Malino tertimbun tanah longsor
Korban meninggal dunia, Nuraeni (47) dan Jumriah (37), warga Dusun Kasuarang, Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
Keduanya menjadi korban karena kendaraan yang ditumpangi tertimpa longsoran.
Satu korban meninggal warga Dusun Borong Sapiria, Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa atas nama Nurhaya (24).
Dua lainnya, Sunaria (38) dan Daeng Ngasseng (60) warga Dusun Kunyika, Desa Lonjoboko.
Kemudian, Nur syamsia (25) juga telah ditemukan meninggal dunia.
Dan satu korban masih dalam pencarian yakni Muh Royan (6)
Sedangkan korban selamat warga Dusun Kasuarang, Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, atas nama Kahar (47 Thn) dan Sindy (17). Saat kejadian, Kahar dan Sindy satu mobil dengan Nuraeni dan Jumriah.
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli