Mengenal Sosok Rezqy Dinda, Atlet Asal Enrekang Keliling Dunia karena Karate

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Podcast Tribun Sport kembali hadir menyapa para Tribunners dimanapun berada, Kamis (17/11/2022).

Kali ini, Tribun-Timur menghadirkan salah satu atlet terbaik asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Rezqy Dinda Amalia Ichwan.

Gadis berusia 20 tahun ini telah berhasil sabet banyak prestasi di dunia persilatan.

Salah satunya, berhasil sumbang medali emas untuk daerah julukan Bumi Massenrempulu dalam ajang Porprov Sulsel 2022 yang digelar Sinjai dan Bulukumba, beberapa waktu lalu. 

Di hadapan Host Kinan Aulia, Dinda sapaannya, menceritakan awal mula terjun di dunia persilatan.

"Awal mulanya itu saya ikut sama bapak di tempat-tempat latihan (karate), melihat suasana tempat latihan. Karena kebetulan bapak itu pelatih karate, jadi makanya saya diikutkan di umur lima tahun dan fokus memulai karier itu di kelas 2 SD," ujar Dinda.

Bagi Dinda, meski sudah meraih 12 medali di tingkat nasional maupun mancanegara, tetapi sebagai atlet harus tekun berlatih dan menguasai materi-materi pokok.

"Diperguruan saya itu namanya Gojukai, ketua dewan gurunya itu namanya Prof Muzakkir. Terus di Gojukai itu ada materi kurikulum jadi itu tidak fokus bertanding saja, ada materi kurikulum yang memang langsung terpusat dari Jepang," katanya.

Menurutnya, karate merupakan salah satu olahraga yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dirinya tiap hari harus rutin latihan.

"Namun, kalau saya tidak latihan, maka bisa dua Minggu kedepan saya pasti langsung jatuh sakit," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dinda menuturkan, ada sejumlah teknik dasar yang harus diketahui dalam silat, salah satunya Teknik Kata.

"Yang pastinya yang paling dasar adalah jurus kuda-kuda, pukulan-pukulan, sama tangkisan-tangkisan," kata dia.

Selain itu, ada hal yang perlu diperhatikan ketika sedang bertanding, seperti kekuatan fisik dan mental yang kuat.

"Kalau Teknik Kata, yang penting itu kalau mau bertanding harus kuat fisik yang paling utama. Karena kalau misalnya bertanding itu mainnya dua atau tiga Kata, tapikan mainnya terkuras habis sama fisik, mental, atau psikologis," papar Dinda.

Lebih lanjut, Dinda lantas menceritakan awal mula mengikuti seleksi kejuaraan karate, saat itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan (Kemndikbud) RI tahun 2011.