Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rusia vs Ukraina

OSA-AKM Sistem Pertahanan Udara Rusia, Drone dan Rudal Ukraina Seketika Rontok

Awak sistem pertahanan udara distrik militer Timur Federasi Rusia bekerja siang malam melindungi pertahanan dari serangan rudal Ukraina.

Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Rudal sistem pertahanan udara Osa secara teratur mengubah serangan drone UAV, termasuk Bayraktar buatan Turki, menjadi besi tua. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Awak sistem pertahanan udara distrik militer Timur Federasi Rusia bekerja siang malam melindungi pertahanan dari serangan rudal Ukraina.

Dengan bantuan sistem pertahanan udara OSA-AKM, mereka terus melindungi posisi pasukan Rusia dari kekuatan udara musuh.

Rudal sistem pertahanan udara Osa secara teratur mengubah serangan drone UAV, termasuk Bayraktar buatan Turki, menjadi besi tua.

Tugas utama awak sistem rudal pertahanan udara di antaranya melindungi kemajuan pergesakan konvoi tank dan infanteri Rusia.

"Tapi, menurut pengalaman selama beberapa bulan, militer Ukraina lebih suka menggunakan rudal jarak mereka terhadap penduduk sipil," demikian keterangan video yang dipublikasikan media resmi militer Rusia, 14 November, dikutip Tribun-timur.com.

OSA-AKM Sistem pertahanan udara oleh NATO dijuluki SA-8B Gecko.

OSA-AKM adalah sistem rudal permukaan ke udara taktis jarak pendek yang sangat fleksibel dan adaptif di berbagai medan tempur.

Bentuknya yang tidak ribet membuat sangat mobile.

Berdasarkan sejarahnya, sistem ini dikembangkan di era Uni Soviet, resmi beroperasi tahun 1971.

Sementara versi 9K33M3 Osa-AKM (varian upgrade) dengan TELAR 9A33BM3 dan rudal 9M33M3 diperkenalkan tahun 1980.

Terdengar peralatan lama, namun alat ini teruji disejumlah medan tempur melindungi pasukan Rusia dari serangan rudal musuh.

Sistem pertahanan udara Kecepatan maksimumnya di jalan datar mencapai 80 km/jam.

Sedang kecepatan berenang di permukaan air hingga 8 km/jam, yang disediakan oleh dua water jet.

Osa-AKM dipersenjatai dengan enam rudal permukaan ke udara yang mampu menyerang berbagai target pada ketinggian 50 meter hingga 6.000 meter, pada jarak 1,5 hingga 10,3 km dengan kecepatan luncur hingga 500 meter per detik.

Varian termodernnya memiliki jangkauan tembak yang diperpanjang hingga 15 km dan ketinggian tembak maksimum hingga 12 km dan juga telah dilengkapi dengan antena IFF.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved