Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fakta Baru Kematian 1 Keluarga di Kalideres Diungkap Polisi, Kemarin Apokaliptik Kini Buku dan Kapur

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce mengatakan, pihaknya terus mendalami hilangnya mobil keluarga tersebut secara misterius.

Editor: Ansar
TribunJakarta
Polisi olah TKP di rumah satu keluarga tewas di Kalideres. Lokasi dipasang police line (garis polisi). Polisi menemukan buku, kapur barus hingga keganjalan terkait kematian para korban. 

"Keluarga juga belum ngasih info kapannya dikremasi. Belum ada penyampaian itu," pungkasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tim forensik, tak ditemukan sisa makanan di lambung korban.

Serta otot-otot korban mengecil karena kekurangan cairan atau dehidrasi.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce menyebut diduga kematian sudah terjadi tiga minggu yang lalu.

Kemudian muncul kabar satu keluarga yang tewas itu disebabkan karena kelaparan lantaran diketahui tidak makan dalam waktu yang lama.

Banyak orang kemudian ikut menduga-duga kabar satu keluarga tersebut tak mampu membeli makanan.

Padahal, kabar itu belum tentu benar.

Sebab, tetangganya sendiri, Tio Siu Hoa mengaku keluarga korban tergolong mampu.

"Lebih mampuan mereka dibanding saya. Dia lebih mampu," katanya kepada TribunJakarta.com Minggu (13/11/2022).

Hal itu juga dibuktikan dengan kepemilikan aset rumah mencapai milyaran.

Dilansir dari Kompas.com, kasus satu keluarga yang tewas di dalam sebuah rumah di Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisakan misteri.

Empat korban diidentifikasi atas nama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68). Lalu, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto.

Warga awalnya curiga mencari sumber bau tak sedap dari sumber kejadian. Setelah rumah didobrak, warga menemukan empat orang itu sudah dalam keadaan tewas di ruangan berbeda-beda, Kamis (10/11/2022) malam.

Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun, dari hasil otopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada empat orang itu. Belum pula ditemukan zat atau unsur berbahaya di organ dalam mereka.

Hasil otopsi juga menunjukkan bahwa waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved