Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lansia Ditemukan Meninggal

Sosok Pensiunan BKKBN Berjasa bagi Lansia Asal Bone, Belikan Beras hingga Tanggung Listrik dan Air

Nama Andi Abdul Latif, seorang pensiunan BKKBP, tidak bisa dilepaskan dari kehidupan Nenek Hali (80) lansia asal Desa Aralle, Kecamatan Kahu, Bone.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Sakinah Sudin
Kolase TRIBUN-TIMUR.COM
Nenek Hali (80) saat masih hidup (kiri) saat menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah Desa Arallae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Bambang berprofesi sebagai sopir antar daerah rute Sinjai-Makassar.

Sedang suami nenek Hali telah meninggal sekitar lima tahun lalu.

Namun belakangan, karena rumah tersebut ingin digunakan Bambang, nenek Hali kemudian diberi uang oleh keponakannya itu untuk pindah.

Uang tersebut digunakan nenek Hali untuk menyusul anaknya yang menetap di Makassar.

Karena diduga tidak betah hidup di kota metropolitan itu, nenek Hali kemudian kembali ke Desa Arallae di Bone.

"Setelah ke Makassar, kurang lebih satu minggu kembali lagi di Desa Arallae," ucapnya.

"Karena tidak betah di Makassar, dia pulang ke Arallae, tetapi sudah tidak punya rumah, dia terlantar. Jadi dia tidur di sembarang tempat," sambung Andi Atto.

Nenek Hali Tinggal di Atas Tanah Milik Pensiunan BKKBP

Setelah itu, kata Atto, nenek Hali kemudian diberi tempat tinggal oleh Andi Abdul Latif, seorang pensiunan BKKBN Kecamatan Kahu.

Abdul Latif menggunakan tanahnya untuk didirikan rumah agar bisa ditinggali nenek Hali.

Rumah yang ditinggali nenek Hali berbentuk semi permanen, hasil gotong royong warga. 

Atapnya terbuat dari seng, dinding rumah hasil tumpukan papan yang dipaku ke tiang-tiang kayu, sedang alas rumahnya merupakan lantai acian atau semen poles.

"Beliau (Andi Abdul Latif) yang kasihkan tanah untuk dibangunkan rumah. Listriknya dari beliau, begitu juga airnya. Bahkan dia yang hidupi seperti belikan beras, ikan dan lain-lain," jelas Andi Atto.

Anak nenek Hali sendiri diketahui berjumlah tujuh orang.

Ketujuh anak itu merantau ke berbagai daerah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved