Muhammad Fauzi, Politisi Tenang dan Sederhana
Suami Indah Putri Indriani, Muhammad Fauzi terpilih setelah meraih 63.076 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) III Sulsel.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Pasangan Arifin Junaedi-Indah Putri Indriani yang kala itu mengusung tagline "ARIF" berhasil memenangkan pertarungan dua putaran dengan menyisihkan delapan pasang pesaingnya.
Jelang Pemilu 2014, Fauzi yang mulai dikenal publik Luwu Utara dan Luwu Raya didorong maju caleg. Salah satu yang getol mendorongnya adalah tokoh pemuda Malangke kala itu, Gonggang.
"Saya salah satu orang yang memaksa Abang Fauzi maju DPR RI pada waktu itu," kata Gonggang melalui sambungan telepon, Senin (14/11/2022).
Mengendarai Partai Gerindra, kiprah perdana Fauzi bertarung di kampung istri memang berakhir dengan kekalahan.
Namun perolehan suaranya tidak begitu mengecewakan. Dari tujuh Caleg Partai Gerindra di Dapil Sulsel III, Fauzi mendapat 31.992 suara.
Ia hanya kalah dari Andi Nawir 45.197 suara dan Felicitas Tallulembang 35.161 suara.
Setelah Pemilu, Fauzi kembali "bertarung" di kontestasi berbeda setahun kemudian.
Dimana pada tahun 2015, Fauzi mengawal sang istri Indah Putri Indriani yang memutuskan maju sebagai calon 01 Pilkada Luwu Utara.
Indah Putri Indriani yang berpaket dengan Wakil Ketua I DPRD Luwu Utara, Muh Thahar Rum dengan tagline "PINTAR" mampu menumbangkan pasangan Arifin Junaedi-Andi Abdullah Rahim.
Banyak kalangan menilai, kemenangan Pintar tidak lepas dari kemampuan Fauzi dalam meramu startegi politik yang "bermain dari belakang layar".
Saat istrinya menjabat bupati, Fauzi lebih banyak mengurus bisnis.
Pada awal tahun 2017, bungsu dari delapan bersaudara ini tiba-tiba "dipinang" untuk menduduki kursi Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara.
Setelah mempertimbangkan, Fauzi bersedia dan kemudian terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah Daerah (Musda) pada Maret 2017.
Ujian pertama Fauzi datang pada Pilgub Sulsel tahun 2018. Partai Golkar yang kala itu mengusung pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahar Mudzakkar (NH-Aziz) melawan "kutukan" usungan Partai Golkar tidak pernah menang di Luwu Utara selama perhelatan Pilgub Sulsel.
Keraguan banyak orang dijawab tuntas oleh Fauzi dengan memenangkan NH-Aziz di Luwu Utara.