Memilih Damai
Ikatan Etnis Jawa Kuat, Tersebar Melalui Program Transmigrasi
Komisaris Utama PT Cyrus Nusantara Hasan Nasbi pun meninjau Jawa dari segi etnis dan kultur.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politik etnis kembali diperbincangkan jelang Pemilu 2024.
Stigma 'Jawa adalah Kunci' menjadi pembahasan empat akademisi di Aula Prof Syukur Abdullah, FISIP Unhas, Senin (14/11/2022).
Komisaris Utama PT Cyrus Nusantara Hasan Nasbi pun meninjau Jawa dari segi etnis dan kultur.
"Dalam konteks etnis dan kultur. nama pulaunya jawa,tapi ada orang Banten, Ssunda, Madura baru disebut jawa," jelas Hasan Nasbi
"Kalau data BPS orang yang etnis jawa itu 45 persen, sunda 17 persen," lanjutnya.
Dari jumlah tersebut, etnis Jawa dinilai sebagai mayoritas.
Etnis Jawa pun telah tersebar luas di seluruh penjuru nusantara melalui difusion of national culture.
"Dari sisi kultur, jawa ini mayoritas. Jawa ini ada dulu difusion of national culture dengan program transmigrasi. Jadi dioper kemana-mana karena Jawa terlalu padat. Ada ke Aceh, Kalimantan, Sulawesi," kata Hasan Nasbi.
Maka dari itu, suara etnis Jawa yang tersebar ini bisa mempengaruhi berbagai wilayah.
"Makanya orang yang berkultur jawa, beretnis jawa, tidak hanya di pulau jawa. Kayak di Lampung itu mayoritas jawa, 62 persen itu jawa. Di Sumatera Utara juga, di Kalimantan Timur juga," ujar Hasan Nasbi
"Beda sunda yang banyak terkonsentrasi di jawa barat.Sulsel juga berdifusi kemana-mana utamanya di Indonesia timur dan Kalimantan," lanjutnya.
Hasan Nasbi mengakui ikatan kultur etnis Jawa sangat kuat.
Hal ini disebabkan kompleksitas budaya Jawa dalam menjalani kehidupan.
Kekuatan etnis ini pun dinilai bisa mempengaruhi suara.
"Hebatnya Jawa menurut saya ikatan identitas kultural. Budaya jawa kompleks sekali, apapun mengenai aturan hidup ada. Menentukan tanggal, jodoh ada rumusnya, termasuk juga menentukan pemimpin. Pemikiran politik Jawa itu ada," jelas Hasan.
"Makanya orang chinese di Jawa jadi orang jawa. Makanannya jawa, bahasanya jawa.
Beda di Kalimantan, bisa bahasa Mandarin. Begitu kuatnya kultur itu, di Jawakan," lanjutnya.
Hasan pun mencontohkan sebaran suara pada Pemilu 2024.
Jokowi sebagai etnis Jawa berhasil menang di daerah seperti Jateng, Jatim hingga Lampung.
Namun, Jokowi tumbang di Jabar yang mayoritas etnis sunda
"Dalam konteks nasional, Jokowi di Jabar tidak berdaya, tapi di Jateng, Jatim, Yogya menang besar. Di Lampung juga menang besar. Kalau kita baca data berarti ada kecenderungan etnisitas itu ada," tutup Hasan.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz