Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ismail Bolong

Gegara Ismail Bolong, Jenderal Andika Turunkan Tim Selidiki Dugaan Intervensi TNI di Tambang Ilegal

Jenderal Andika Perkasa mengerahkan tim hukum mencari bukti terkait dokumen menyebut TNI mengintervensi tambang ilegal di Kaltim.

Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Jenderal Andika Perkasa dan Ismail Bolong. Andika Perkasa mengerahkan Tim Hukum TNI mencari fakta keterlibatan TNI di tambang ilegal. 

"Dan saya pastikan berita itu (tidak benar). Saya tidak pernah berkomunikasi sama pak Kabareskrim apalagi memberikan uang dan saya tidak kenal," tegas Ismail.

Ia pun mengaku kaget atas video viral pengakuan bahwa dirinya menyetor uang hasil tambang ke Kabareskrim.

Terlebih, video itu beredar saat sidang Hendra Kurniawan yang terlibat dalam kasus Ferdy Sambo.

"Saya kaget viral sekarang. Padahal saya perlu jelaskan, pada bulan Februari ada anggota dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya," ujar Ismail.

Pemeriksaan itu, lanjut Ismail, untuk membuat testimoni pengakuan terkait setoran ke Kabareskrim.

"Untuk membuat testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari pak Hendra (Eks Karo Paminal Brigjen Pol Hendra Kurniawan). Saya komunikasi melalui HP anggota Paminal dengan mengancam akan membawa ke Jakarta kalau tidak mau melakukan testimoni," sebutnya.

Posisi Ismail didatangi Paminal Mabes Polri saat itu, di Polda Kalimantan Timur.

"Pada saat itu di Polda Kaltim. Pukul 22.00 sampai pukul 02.00 pagi. Pada saat itu tetap saya tidak bisa bicara, dan tetap diintimidasi oleh Brigjen Hendra," sebut Ismail

Dan oknum Paminal Mabes Polri saat itu, kata Ismail, akhirnya memutuskan membawa saya ke salah satu hotel di Kota Balikpapan.

Sampai di hotel yang dimaksud, dirinya mengaku sudah disodorkan kertas testimoni untuk dibacakan.

"Ada kertas, sudah ditulis tangan dan direkam melalui hape anggota Mabes Polri itu," akuhnya.

"Jadi dalam hal ini, saya klarifikasi bahwa saya tidak pernah memberikan uang kepada Kabareskrim, apalagi pernah ketemu pak Kabareskrim," jelasnya.

Ismail pun menceritakan tekanan via telpon yang diduga dilakukan Brigjen Pol Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat Karopaminal.

"Saya ditelpon tiga kali melalui anggota Paminal Mabes, 'Kamu harus bikin itu testimoni', saya tidak bisa bicara waktu itu di Polda. Akhirnya pindah ke hotel," tuturnya

Di hotel sudah kata dia, sudah ada kertas untuk dibaca dan isinya itu (video beredar pengakuan Ismail menyetor hasil tambang ke Kabareskrim).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved