Ismail Bolong
Ismail Bolong di Antara 7 Bersaudara: Hanya Dia Pakai Nama Ayahnya, Jadi Polisi, Bisnis Batu Bara
Ismail Bolong, Ketua Umum Dewan Pengurus Provinsi Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone atau DPP KKMB Kalimantan Timur kini jadi sorotan pemberitaan
WATAMPONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Aiptu (Purn) Ismail Bolong, Ketua Umum Dewan Pengurus Provinsi Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone atau DPP KKMB Kalimantan Timur ( Kaltim ) kini jadi sorotan pemberitaan di Tanah Air.
Saat masih aktif di Korps Bhayangkara, dia diduga menjalankan bisnis ilegal tambang batu bara.
Uang hasil tambang di Kaltim itu diduga mengalir ke petinggi Polri, termasuk di antaranya ke Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
Sebelumnya, beredar video pengakuan Ismail Bolong bahwa dirinya telah menyetor Rp 6 milir ke Komjen Agus Andrianto.
Namun, belakangan muncul pengakuan lagi jika dirinya dipaksa oleh orang suruhan mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan untuk membuat pengakuan soal setoran.
Kini, sosok Ismail Bolong sedang dicari-cari setelah viralnya video pengakuan itu.
Namun, keberadaan pria usia 46 tahun tersebut masih jadi misteri.
Tim Tribun-Timur.com pun mendatangi kampungnya di Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).
• Pangkat Hanya Bintara Polisi, tapi Ismail Bolong Bisa Nyumbang hingga Rp 1 Miliar di Masjid
Bukan untuk mencari Ismail Bolong, tapi mencari tahu tentang sosok Ismail Bolong langsung dari keluarganya.
Ismail Bolong lahir di Sumpangminangae, 9 April 1976.
Sumpangminangae adalah desa tetangga Manajeng.
Manajeng sebenarnya adalah hasil pemekaran Sumpangminangae.
Ayah Ismail Bolong adalah Haji Bolong dan ibunya bernama Hajjah Hani.
"Haji Bolong dikenal sebagai tokoh di Manajeng. Semua orang kenal keluarganya baik," kata Rahman, pemuda asal Kecamatan Sibulue yang kini menjadi staf khusus seorang anggota DPRD Sulsel, Jumat (11/11/2022).
• Haji Bolong Ayah Ismail Bolong Ternyata Panrita Terkenal, Warga Tak Bangun Rumah Sebelum Panggil Dia
Ismail Bolong merupakan anak keenam.
Haji Bolong dan Hajjah Hani dianugerahi 4 anak laki-laki dan 3 perempuan.
Di antara 7 bersaudara, ternyata hanya Ismail yang menambahkan nama bapaknya di belakang nama lahirnya.
Itulah yang membuat nama Ismail Bolong amat khas Bugis.
Dalam bahasa Bugis, bolong berarti hitam.
Di antara 7 bersaudara, hanya Ismail Bolong yang memilih profesi polisi, namun profesi itu rupanya diikuti ponakannya.
• Sebelum Jadi Polisi, Ismail Bolong Ternyata Pernah Gagal Jadi Tentara
Anak pertama Haji Bolong dan Hajjah Han bernama Haji Buhari.
Dulu merupakan PNS pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bone, namun kini pensiun.
Anak kedua bernama Hajjah Hadeyana.
Hajjah Hadeyana memiliki seorang putra yang mengikuti jejak Ismail Bolong pamannya di Polri.
Putra pasangan Hajjah Hadeyana dan Haji Syamsuddin itu kini ditugaskan di Kaltim.
"Seingat saya, dia jadi polisi pas waktu ada pesawat jatuh di Sulbar," ujar Haji Syamsuddin saat ditanya soal sejak kapan anaknya jadi polisi, Kamis (10/11/2022), di rumah Haji Bolong.
Peristiwa pesawat jatuh dimaksud adalah jatuhnya pesawat Adam Air bernomor penerbangan KI-574, 1 Januari 2007, di Selat Makassar dekat Majene, Sulawesi Barat.
Haji Syamsuddin dan Hajjah Hadeyana pun sempat beberapa kali membesuk putranya di Kaltim.
Dia menyebut putranya itu tak ikut Ismail Bolong.
Ismail Bolong juga punya kakak perempuan di Kaltim bernama Hajjah Suhra.
"Tinggal dekat IKN (Nusantara)," kata Haji Syamsuddin.
Anak keempat bernama Burhan, anak kelima bernama Herlina.
Anak bungsu bernama Abdul Rahman.
Baca juga: Intip Kamar Ismail Bolong Semasa Muda di Kampung Halaman, Bandingkan Rumah Mewah di Kota Samarinda
Rahman lah yang kini ikut mendampingi Ismail Bolong.
Ismail Bolong menikah dengan seorang perempuan Bugis Bone dan kini dikaruniai 3 anak.
Di ruang tamu rumah Haji Bolong, tak ada foto keluarga.
Yang ada hanya foto Ismail Bolong semasa menjalani pendidikan polisi di SPN Balikpapan pada tahun 1996 hingga 1997 serta foto saat dia diwisuda di Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.(bersambung)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita