Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rudianto Lallo Jelaskan Makna Pakai Baju Adat Toraja di HUT Makassar

Pada 9 November 1607, diadakan salat Jumat pertama di Masjid Tallo sehingga dinyatakan secara resmi penduduk Kerajaan Gowa Tallo telah memeluk Islam.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN.TIMUR.COM
Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo kenakan baju Adat Toraja di HUT Makassar, di Lapangan Karebosi, Selasa (9/11/2022). Rudianto Lallo didaulat membacakan sejarah Kota Makassar dalam peringatan itu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo didaulat membacakan sejarah Kota Makassar pada peringatan hari jadi ke-415 Kota Makassar di Lapangan Karebosi, Selasa (9/11/2022).

Pada pembacaan sejarah Kota Makassar, Politisi Partai Nasdem Sulsel itu tampil mengenakan pakaian adat Toraja dengan baju berwarna biru dipadukan sarung warna putih, songkok khas Toraja menyempurnakan pakaian orang nomor satu di DPRD Makassar itu.

Dalam pembacaan sejarah kota Makassar, Rudianto Lallo mengatakan jika awal kota dan bandar Makassar berada di muara Sungai Tallo dengan pelabuhan niaga kecil.

Pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan kerajaan kecil lainnya bernama Hoqa dan mulai melepaskan diri dari Kerajaa Siang dan menaklukkan kerajaan sekitarnya.

Pada masa pemerintahan Raja Gowa XVI didirikan Benteng Roterdam dan terjadi peningkatan aktivitas pada sektor perdagangan lokal, regional dan internasional, sektor politik serta sektor pembangunan fisik oleh kerajaan.

Masa itu merupakan puncak kejayaan Kerajaan Gowa, namun selanjutnya dengan adanya perjanjian Bungaya menghantarkan Kerajaan Gowa pada awal keruntuhan.

"Hanya dalam seabad saja, Makassar menjadi salah satu kota niaga terkemuka dunia yang dihuni lebih 100.000 orang yang menjadikan sebagai kota terbesar ke-20 dunia," kata Rudianto Lallo.

"Sampai abad ke-17, Makassar berupaya merentangkan kekuasaannya kesebagian besar Indonesia Timur dengan menaklukkan Pulau Selayar, Kerajaan Walio di Buton, Bima di Sumbawa, Banggai dan Gorontalo di Sulawesu bagian Timur dan Utara," kata Rudianto Lallo.

Rudianto menambahkan, hubungan Makassar dengan dunia Islam diawali dengan kehadiran Abdul Ma'mur Khatib Tunggal atau Dato' Ri Bandang yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Ulama tersebut tiba di Tallo pada September 1605.

Sang ulama mengislamkan Raja Gowa ke-XIV II Mangngerangi Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alauddin bersama Raja Tallo, Karaeng Katangka Mangkubumi I Mallingkaang Daeng Manyonri, Karaeng Katangka dan juga sebagai Raja Tallo, kedua raja ubu yang mulai memeluk islam di Sulawesi Selatan. 

"Pada 9 November 1607, diadakan salat Jumat pertama di Masjid Tallo sehingga dinyatakan secara resmi bahwa penduduk Kerajaan Gowa Tallo telah memeluk Islam," jelasnya.

"Pada waktu bersamaan pula, diadakan salat Jumat di Masjid Mangallekana di Somba Opu, dan tanggal ini selanjutnya diperingati sebagai hari jadi Kota Makassar sejak tahun 2000," ujar Rudianto Lallo.

Makassar dan Ujung Pandang

Makassar sebagai sebuah nama kota sempat berubah menjadi Ujung Pandang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved