Tahfidz
Resmikan Rumah Tahfidz, Bupati Gowa Harap Program Mahasantri Cetak Tahfidz Quran
Program tersebut merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Gowa dengan Universitas Alauddin Makassar dalam rangka mencetak mahasiswa penghafal Al Quran
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni meresmikan Rumah Tahfiz Quran Jl Poros Gowa-Takalar, Kecamatan Bajeng, Jumat (4/11/22).
Peresmiannya ditandai dengan Launching Program Mahasantri.
Program tersebut merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Gowa dengan Universitas Alauddin Makassar dalam rangka mencetak mahasiswa penghafal Al Quran.
Peresmian ini dihadiri Sekda Gowa, Kamsina, jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa, Dekan Fakultas Usuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar dan pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, sejak dirinya bersama Wabup Gowa kembali terpilih pada periode kedua, pihaknya berkomitmen akan menjadikan bidang keagamaan sebagai salah satu program prioritasnya.
"Hari ini saya bersama Pak Wabup dan jajaran sangat bahagia dan bangga. Alhamdulillah satu persatu janji-janji yang kita sampaikan dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
Adnan mengaku, setelah Lembaga Rumah Tahfiz ini diresmikan maka seluruh proses belajar pada program Mahasantri yang diikuti 167 orang akan dimulai.
Hal ini dilakukan agar proses dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berlandaskan Iman dan Taqwa bisa segera terwujud melalui program ini.
"Hari ini diresmikan maka proses belajar mengajar juga dimulai. Insya Allah semua biaya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Gowa sampai selesai karena kita ingin membangun SDM yang lebih baik yang tentunya berlandaskan iman dan takwa," jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen dan keberlanjutan program ini kedepan pihaknya akan segera mendorong Peraturan Daerah (Perda) tentang Lembaga Maha Santri ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Ini kita akan Perda-kan jadi sekarang kita sudah menyusun naskah akademiknya. Rencana tahun depan kita akan dorong ke DPRD untuk disahkan menjadi peraturan daerah. Jadi jika saya berakhir menjadi bupati, pemimpin selanjutnya mereka akan tetap melanjutkan program ini karena ada perda, sehingga kesinambungan keberlanjutan dari program ini akan terus berjalan," bebernya.
Ia berharap melalui program ini, Gowa akan mencetak hafidz dan hafidzah minimal 1 desa atau kelurahan 1 hafidz dan hafidzah yang berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat Gowa.
"Siapapun yang menjadi calon penghafal Al-Qur'an disini dia juga tercatat sebagai mahasiswa dari UIN Alauddin Makassar yang akan mendapatkan gelar ijazah dan terdaftar dari UIN Alauddin Makassar. Kita target ke depan itu setiap dusun dan lingkungan minimal memiliki satu penghafal Alqur'an," harapnya.
Salah satu penerima Program Mahasantri, Muhammad Dirham menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pemerintah karena menyediakan program yang baik bagi masyarakat.
Khususnya bagi pemuda yang bercita-cita menjadi penghafal Al-Qur'an dan ingin berkuliah.
"Alhamdulillah program ini membantu kami yang kesulitan ekonomi bisa berkuliah dan menjadi hafidz Qur'an. Berkat pemerintah kami bisa berkualiah dengan serba gratis dan uang tidak keluar sepersenpun," katanya.
Ia berharap dengan mengikuti program ini, pemuda 19 tahun tersebut bisa membanggakan kedua orang tuanya dengan menjadi seorang hafidz. (*)