Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PMK

Banyak Sapi Mati Mendadak di Dusun Alakkang Barru, Kadis Pertanian Barru: Itu karena Keracunan

Bahkan pihak Balai Besar Veteriner (BBVET) Maros sudah turun ke Alakkang untuk mengambil sampel darah sapi yang diduga sakit PMK tersebut.

Penulis: Darullah | Editor: Muh. Irham
Tribun Barru/Darullah
Sapi yang diternakkan oleh warga Barru 

BARRU, TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah puluhan sapi milik warga di Dusun Alakkang dilaporkan mati karena diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Bahkan pihak Balai Besar Veteriner (BBVET) Maros sudah turun ke Alakkang untuk mengambil sampel darah sapi yang diduga sakit PMK tersebut.

Hanya saja adanya informasi yang beredar terkait puluhan sapi warga yang mati akibat PMK itu, dibantah Kadis Pertanian Barru, Ahmad saat dihubungi TribunBarru.com, Kamis (3/11/2022).

Ahmad mengklaim jika sapi yang mati di Dusun Alakkang, Desa Manuba, Kecamatan Mallusettasi tersebut bukan karena PMK.

Melainkan karena keracunan pasca adanya warga yang menyemprotkan pestisida di salah satu kebun warga.

Sehingga banyak sapi warga setempat yang keracunan.

"Makanya pihak BBVET Maros yang menerima laporan, langsung turun ke Alakkang untuk memeriksa dan mengambil sampel darah sapi yang mati akibat keracunan itu," ujar Ahmad.

Ahmad menyatakan bahwa sapi yang mati karena PMK di Barru sesuai data Dinas Pertanian sebanyak 2 ekor.

Data terbaru menurut Ahmad dari perkembangan kasus PMK di Kabupaten Barru pertanggal 27 Oktober 2022, sapi sakit  845 ekor, sembuh 157 ekor, Potong 2 ekor, dilalulintaskan 0 ekor, mati 2 ekor, sisa case 684 ekor.

"Sementara data vaksinasi tahap pertama 7.809 ekor dari target vaksinasi Provinsi sebesar 11.300 ekor sapi," ungkapnya.

Sementara Kades Manuba, Hasnah mengakui dalam sepekan terakhir sudah puluhan sapi mati di desanya.

Hanya saja Hasnah belum bisa memastikan apakah sapi yang mati itu akibat PMK, atau penyakit lain.

"Sebelumnya juga telah ada tim Provinsi Sulsel yang datang melakukan survey dan pemeriksaan sapi, namun dari pengakuan tim pemriksa bahwa sapi tersebut mati bukan karena PMK tetapi diduga dari virus lain," bebernya.

Sementara tim BBVET Maros yang telah datang di Dusun Alakkang, Desa Manuba untuk mengambil sampel belum bisa memberikan hasil, karena masih menunggu waktu dari hasil pemeriksaan laboratorium.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved