Developer Bina Sarana I Moncongloe Lappara Tak Kunjung Perlebar Jalan, Warga Kumpul-kumpul Uang
Pasalnya, Mahmud Lambang sebagai developer perumahan subsidi BSR I sudah cuek dengan kondisi jalan yang memiliki lebar hanya tiga meter.
TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Perumahan Bina Sarana Residence I, Dusun Ballapati, Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Maros, kumpul-kumpul uang untuk pelebaran jalan.
Pasalnya, Mahmud Lambang sebagai developer perumahan subsidi BSR I sudah cuek dengan kondisi jalan yang memiliki lebar hanya tiga meter.
Setelah kumpul-kumpul uang untuk pelebaran jalan, warga BSR I kemudian gotong royong untuk betonisasi dengan menggunakan alat seadanya.
Kepala Desa Moncongloe Sirajuddin dan Ketua RT Daeng Minne juga selalu gagal menemui Mahmud.
"Kami berusaha temui Pak Mahmud untuk bicarakan kondisi jalan perumahan, tapi selalu gagal," kata Ancha perwakilan warga, Selasa (1/11/2022).

Warga juga sudah menemui kepala desa dan Ketua RT, namun aparat desa tersebut juga gagal temui Mahmud Lambang.
"Ini kan sekarang, lebar jalan hanya tiga meter. Tidak bisa berpapasan mobil. Motor sama mobil saja, motor kadang berhenti dulu," kata warga lain, Ancha.
Uang yang terkumpul digunakan untuk membeli pasir, semen dan pelengkapan lain.
Sementara Ketua RT, Dg Minne saat ditemui di rumanya oleh warga, berjanji untuk pertemukan Mahmud Lambang dan warga, namun upayanya juga gagal.
BSR I adalah salah satu perumahan Subsidi di Moncongloe Lappara. BSR I masih tanggungan developer lantaran belum diserahkan ke Pemkab.
Saat akad kredit sekitar tahun 2014 lalu, para pembeli diminta untuk datang ke Bank BTN Jl Kajaolalido, Makassar.
Camat Moncongloe Herwan juga turut memberikan sumbangannya kepada warga yang sedang membangun jalan.
"Suruh Pak Mahmud serahkan perumahan ke Pemkab. Supaya Pemkab yang urus fasilitas umum atau fasilitas sosialnya," kata Herwan.
Herwan juga berusaha untuk koordinasi dengan developer supaya juga perhatikan kondisi BSR I.
Perumahan Subsidi dibeli komersil
Seorang warga BSR I mengaku rumahnya dibayar secara komersil. Harga rumah Firman mengikut dengan suku bunga.
Sementara tetangga, bayar rumah dengan harga subsidi. Setiap bulan Firman harus bayar kredit rumah lebih Rp 1 juta.
(*/tribun-timur.com)