48 Calon Kepala Sekolah Tidak Lolos Administrasi, Ansar: Mereka Tak Bersertifikat Guru Pendidik
Sejak dibuka 11 Oktober 2022, jumlah peserta mendaftar 439 calon kepala sekolah. Namun yang memenuhi syarat seleksi selanjutnya cuma 391 peserta saja.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim pertimbangan asesmen calon kepala sekolah telah mengumumkan hasil seleksi administrasi calon kepala sekolah jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama se-Makassar.
Sejak dibuka pada 11 Oktober 2022, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 439 calon kepala sekolah.
Hanya saja yang memenuhi syarat untuk ikut seleksi tahapan selanjutnya sebanyak 391 orang.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar Muhyiddin usai melakukan rapat internal bersama tim pertimbangan asesmen calon kepala sekolah.
Rapat berlangsung ruang rapat Sekretaris Daerah Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (24/10/2022).
Ia menjelaskan, ada 48 pelamar tidak lolos dalam tahapan tersebut. Sebanyak 32 diantaranya tidak memenuhi syarat atau kualifikasi.
Sementara 16 lainnya berstatus draft alias tidak ada dokumen dikirimkan.
“Cuma melakukan registrasi online tanpa memasukkan berkas. Jadi sisa 391 orang dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya,” jelasnya.
Dari 391 orang lolos administrasi, 311 diantaranya adalah calon kepala sekolah untuk jenjang sekolah dasar.
Sementara 80 lainnya merupakan calon kepala sekolah untuk jenjang sekolah menengah pertama.
“Rincian jumlah kepala sekolah dibutuhkan untuk SD sebanyak 314 orang dan SMP 50 orang,” jelasnya.
Meski peluang besar untuk penempatan kepala sekolah jenjang sekolah dasar, tapi para pelamar harus berhati-hati.
Besar kemungkinan ada yang jatuh atau tidak lolos di tahapan selanjutnya jika tidak memenuhi kriteria.
Jika hanya puluhan calon kepala sekolah dianggap layak, maka posisi kepala sekolah lainnya tetap akan kosong.
“Inikan jumlah yang kita cari untuk SMP hampir sama dengan yang lulus. Kebutuhan 314, yang lulus 311, tapi kalau ada tidak memenuhi syarat yah tidak bisa kita paksakan untuk dilukiskan,” katanya.