Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pameran Benda Pusaka di Rotterdam Hadirkan UMKM Kuliner Hingga Lomba Foto

Namun, kata Zakiyah, pameran tahun ini berfokus pada koleksi benda pusaka milik kolektor di Sulsel.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Ina Maharani
Tribun/ Sauki Maulana
benda pusaka di Pameran Temporer dalam Daerah Lagaligo di Benteng Fort Rotterdam 

Berlangsung Selama Tiga Hari, UPT Museum dan Taman Lagaligo Zakiyah Assegaf Sebut Pameran Benda Pusaka Dihadiri Kolektor Luar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan kolektor benda pusaka hadir memamerkan koleksi mereka di Pameran Temporer dalam Daeran Lagaligo di Benteng Fort Rotterdam, Jl Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar.

Ribuan benda pusaka seperti gecong, badik, pedang, serta keris terlihat dipajang rapi di sudut-sudut ruangan museum.

Tak tanggung-tanggung, kolektor dari luar wilayah Sulsel juga ikut meramaikan pameran benda pusaka yang dihadiri Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Sub Bidang Hukum, Abdul Malik Faisal serta keluarga Andi Pangerang Pettarani.

Ketua panitia pameran, Zakiyah Assegaf sekaligu UPT Museum dan Taman Lagaligo mengatakan, acara serupa sudah pernah ia gelar di tahun sebelumnya.

Namun, kata Zakiyah, pameran tahun ini berfokus pada koleksi benda pusaka milik kolektor di Sulsel.

Bahkan, kata Zakiyah, terhitung ada ribuan benda pusaka yang dihadrikan di Museum Lagaligo.

"Ada banyak, bahkan ribuan. Karena satu kolektor saja bisa bawa koleksinya hampir puluha," ujarnya.

Selain pameran, acara ini juga dirangkaiakan dengan beberapa item kegiatan yang sama serunya.

"Kami sudah laksanakan pameran tomporer tapi lebih kepada koleksi kami. Salah satunya emas. Kalau tahun ini, orang komunitas yang kami undang. Sehingga masyarakat bisa melihat," jelasnya.

"Sebenarnya ini semua sudah rangkaian Hari Museum. Ada beberapa lomba yang kita laksanakan, lomba foto Instagram. Ada juga UMKM yang kami libatkan," tambahnya.

Sebelumnya Sekretaris Dinas Parawisata dan Kebudayaan Provinsi Sulsel, Devo Khaddafi menambahkan, pameran temporer merupakan cara yang ia tempuh untuk melestarikan budaya di wilayah Sulsel.

"Kita berharap melalui pameran ini kita bisa melihat kebesaran kebudaya kita khususnya benda pusaka. Dari sini, kita bisa melihat jendela masa lalu kita," imbuhnya.

Sekitar 40 komunitas benda pusaka berkontribusi dalam pameran ini. Devo menambahkan, setiap komunitas memiliki benda pusaka yang khas, sesuai daerah mereka masing-masing.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved