Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI

Kehebatan Pasukan Elit TNI Kopassus, Kopaska, Denjaka, Kopasgat, Tontaipur, dan Yontaifib

Berikut enam pasukan elit Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) yang bertugas menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )

Editor: Sudirman
kopassus dan Kopaska
Kopassus dan Kopaska. Berikut enam pasukan elit TNI. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tentara NAsional Indonesia ( TNI ) dikenal memiliki pasukan elit.

Para pasukan elit TNI memiliki tugas berbeda-beda untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).

Pasukan elit TNI ada dari Angkatan Darat ( AD ), Angkatan Udara ( AU ), dan Angkatan Laut ( AL ).

Baca juga: Kehebatan Detasemen Harimau Penjaga Terakhir Soekarno, Konon Lebih Ditakuti Dibanding Kopassus

Baca juga: Detik-detik Kopaska TNI AL Temukan Puing-puing Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sudah Temukan Korban?

Berikut enam pasukan elite yang dimiliki TNI beserta ciri khas dan kemampuan khususnya.

1. Kopassus

Salah satu pasukan elit TNI paling dikenal adalah Komanda Pasukan Khusus ( Kopassus ).

Salah satu ciri dari Kopassus ialah menggunakan baret berwarna merah. 

Cikal bakal terbentuknya Kopassus diawali dari Kesatuan Komando Tentara Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) yang bertugas menumpas Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku 16 April 1952.

Pasukan ini baru mengukuhkan nama menjadi Kopassus pada 1985. Sejak 1996, Kopassus dipimpin oleh mayor jenderal atau jenderal bintang dua.

Salah satu kelebihan Kopassus ialah memiliki kemampuan di atas rata- rata seperti bisa menembak cepat, dan ahli dalam anti-teror.

Beberapa operasi yang pernah dilakukan oleh Kopassus di antaranya penumpasan DI/TII, Operasi Dwikora, Operasi Trikora, Operasi Seroja di Timur Tengah, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), hingga operasi pembebasan sandera perompak Somalia.

2. Kopaska

Kopaska atau Komando Pasukan Katak merupakan pasukan elite TNI AL yang berdiri atas arahan Presiden Soekarno.

Kopaska merupakan pasukan khusus TNI AL yang didirikan langsung oleh Presiden Soekarno pada 31 Maret 1963.

Meski menjadi andalan TNI AL, rupanya anggotanya juga jago di darat dan udara.

Ciri khas prajurit Kopaska ditandai dengan baret berwarna merah marun.

Prajurit Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan berkekuatan amfibi.

Selain dituntut memiliki kemampuan dominan di lingkup maritim, prajurit Kopaska juga harus memiliki kemampuan dasar lainnya, seperti terjun payung dan menembak.

Hal ini sebagai bekal bagi prajurit ketika ditugaskan bertempur, tidak hanya di lautan melainkan juga di puncak gunung.

Kopaska memiliki semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna yang memiliki arti tak ada rintangan yang tak dapat diatasi.

Pasukan elite ini berhasil melakukan operasi militer di antaranya pembebasan Papua Barat, Operasi Khusus Kikis Bajak, dan Operasi Khusus Lusitania Expresso.

3. Denjaka

Pasukan elite ini memiliki nama lengkap Detasemen Jala Mangkara. Dikenal publik dengan nama Denjaka, pasukan milik TNI AL ini dibentuk pada 4 November 1982.

Di mana Denjaka merupakan pasukan khusus TNI AL untuk anti-teror dan anti-sabotase.

Untuk menjadi anggota TNI AL, maka mereka tidak hanya harus memiliki fisik kuat, tapi juga IQ yang tinggi.

Tidak hanya menindak cepat, para prajurit pasukan ini juga dituntut efektif bertindak menghadapi segala bentuk aksi teror.

Mereka bahkan dituntut untuk sedapat mungkin menghindari korban jiwa dan material di pihak sendiri ketika menindak aksi teror.

Prajurit Denjaka memiliki kemampuan fisik yang berfokus di laut. Mereka dituntut menguasai kemampuan seperti pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara, penguasaan metode bawah air, dan lintas atas air senyap.

Detasemen yang menjadi satuan anti-teror di bawah komando pelaksana Korps Marinir ini memiliki moto Satya Wira Dharma. Ciri khas pasukan ini yaitu pada seragam hitam lengkap dengan baret ungu.

4. Kopasgat

Pasukan elite berikutnya yakni Komando Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat yang dimiliki oleh TNI AU.

Kopasgat adalah pasukan tempur yang bersifat infanteri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara.

Kopasgat memiliki moto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang berarti bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.

Pasukan ini juga memiliki kemampuan terjun payung militer. Ciri khas pasukan elite ini yaitu pada baret warna jingganya.

Kopasgat lahir pada 17 Oktober 1947, ditandai dengan penerjunan 13 anggotanya dengan pesawat Dakota RI-002 di Kota Waringin, Kalimantan Tengah.

Sama seperti pasukan elite yang lain, Kopasgat juga mengalami banyak pergantian nama. Awalnya, pasukan ini bernama Kopasgat, sama seperti penggunaan nama sekarang ini.

Pada 1985, namanya berubah menjadi Pusat Pasukan Khas (Puspaskhas). Selanjutnya, tahun 1997 berubah menjadi Korps Pasukan Khas atau yang disebut Korpaskhas.

Pada awal 2022, Paskhas kembali menggunakan nama Kopasgat. Selama bertugas, para prajurit Kopasgat berhasil melakukan penumpasan RMS, DI/TII dan PRRI/PERMESTA, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja.

Saat masih bernama Kopasgat, prajurit pasukan elite ini berhasil melakukan Operasi Seroja di Timor Timur.

5. Tontaipur

Pasukan elite ini bernama lengkap Satuan Peleton Intai Tempur. Pasukan ini termasuk dalam Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu yang memprakarsai terbentuknya Tontaipur pada 2001.

Saat itu, Ryamizard masih menjabat Pangkostrad. Awalnya dinamai Pleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade, hingga akhirnya dijadikan Peleton Intai Tempur dan pada 2005 ditingkatkan menjadi Kompi Taipur.

Prajuritnya memiliki keahlian khas, yaitu melakukan infiltrasi ke jantung musuh secara senyap untuk sabotase.

Adapun prioritas tugas yang diberikan kepada para prajurit biasanya di gunung, dan kota.

Namun, prajurit pasukan elite ini pernah terlibat dalam misi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada 2011. Ciri khas pasukan ini yaitu senjata berupa senapan serbu, pistol, sangkur, dan sniper.

Tak hanya itu, para prajuritnya juga dibekali senjata berupa sumpit yang dilengkapi jarum beracun.

Biasanya, racun berasal dari getah pohon atau bisa ular.

6. Yontaifib

Pasukan yang merupakan bagian Korps Marinir TNI AL ini memiliki semboyan Maya Netra Yamadipati.

Makna semboyan ini, bergerak dengan cepat, rahasia dan mematikan dalam setiap pertempuran.

Yontaifib merupakan akronim dari Batalion Intai Amfibi. Pasukan elite ini awalnya dibentuk karena Korps Marinir TNI AL yang memerlukan data-data intelijen lengkap.

Pasukan ini, awalnya bernama Komando Intai Para Amfibi atau KIPAM. Adapun hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Komandan KKO AL No.47/KP/KKO/1961 tanggal 13 Maret 1961.

 Tugas Yontaifib yaitu membina dan menyediakan kekuatan amfibi maupun darat. Selain itu, tugas para prajuritnya yaitu melakukan operasi khusus dalam pelaksanaan operasi amfibi dan satuan tugas TNI AL.

Ciri khas Yontaifib yaitu prajuritnya memakai baret ungu khas Marinir. Akan tetapi, Yontaifib berbeda dengan Marinir yang pada umumnya menggunakan Brevet 'Tri Media' di samping Pataka Korps Marinir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Deretan Pasukan Elite Andalan TNI dengan Segala Kemampuan Khususnya"

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved