Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alamsyah Paparkan Potensi Lorong Wisata Kecamatan Tallo

Juga sudah ada dewan lorong (delor) yang beranggotakan tiga orang masing-masing lorong, mereka tugasnya menjadi fasilitator

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin saat menjadi narasumber dalam podcast series#1 HUT ke 415 Makassar.    

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Camat Tallo Alamsyah Sahabuddin terus menggenjot perampungan lorong wisata (longwis) yang menjadi program prioritas wali kota.

Progres lorong wisata di Tallo kata Alamsyah sedang on the track.

Pihaknya sudah melakukan pendataan infrastruktur pendukung.

Juga sudah ada dewan lorong (delor) yang beranggotakan tiga orang masing-masing lorong, mereka tugasnya menjadi fasilitator

"Data awal tentang lorong sudah disiapkan semua, kemudian sentuhan-sentuhan awal oleh masyarakat juga sudah dilakukan," ucap Alamsyah Sahabuddin salam podcast series#1 HUT ke 415 Makassar.

Podcast ini ditayangkan di YouTube dan Fanpage Tribun Timur.

Podcast kali ini mengangkat tema Lorong Wisata dan Jalan Sehat.

Kata Alamsyah, longwis menurut pemahamannya adalah lorong yang punya daya tarik tersendiri sehingga lorong itu memiliki makna mengundang orang masuk (berkunjung)

Apa yang ada di dalam, ini berkembang dan diharapkan terjadi, termasuk kolaborasi ekonomi didalamnya. 

Bukan hanya pemerintah yang berperan, tapi juga semua pihak terlibat untuk memberdayakan lorong. 

"Kalau perlu semua unsur di lorong bekerja, dan kita sebagai pemerintah menempatkan mana yang bisa kita intervensi (bantu)," ujarnya.

Mantan Camat Makassar ini menegaskan, program wali kota ini berkesinambungan.

Sebelumnya ada lorong garden di periode pertama, sekarang dikembangkan menjadi longwis.

"Dulu lorong ini hanya lorong biasa yang nilai sentuhnya belum ada,belum ada sentuhan kreativitas, ini harapan wali kota mengajak kami dengan programnya bagaimana kita secara bersama mengelola lorong," paparnya.

Longwis diharapakan menjadi jawaban dalam menekan inflasi yang menjadi permasalahan negara. 

Memang menjadi tantangan untuk pemerintah bagaimana membuat lorong menjadi menarik, sehingga orang mau berkunjung.

Kecamatan Tallo sendiri kata Alamsyah memiliki kebun dalam kota.

Warga lorong menanam cabai, tomat hingga tanaman hidroponik, hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat bisa juga dipasarkan. 

"Ada juga budidaya ikan tawar dan lobster tawar, sehingga lorong bisa menjadi pasar untuk masyarakat," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved