Menatap Peluang di Tengah Krisis, Kaswadi Razak Manfaatkan Potensi Alam Soppeng
Potensi ini dijelaskan lebih rinci oleh Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak dalam Tribun Podcast Series 13 HUT Sulsel pada Selasa (18/10/2022).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Soppeng merupakan salah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Luas wilayahnya 1.359,44 kilometer persegi. Bumi Latemmamala ini dikaruniai potensi alam.
Mulai dari pertanian, objek wisata, sumber daya alam dan banyak lagi lainnya.
Potensi ini dijelaskan lebih rinci oleh Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak dalam Tribun Podcast Series 13 HUT Sulsel pada Selasa (18/10/2022).
Tema diangkat Menatap Peluang di Tengah Krisis. Tribun Podcast ini disiarkan di You Tube Tribun Timur.
Andi Kaswadi Razak menjelaskan, Soppeng bertumpu pada sektor pertanian. Sebanyak 160 ribu ton beras diproduksi. Hanya 50 ribu ton yang dikonsumsi masyarakat Soppeng.
Pihaknya pun akan mendorong untuk produksi beras berkualitas dengan besarnya produksi beras di Soppeng.
"Kami akan membuat beras dengan kualitas yang baik. Makanya, beras akan kita batasi keluar. Kami akan buat beras yang terbaik kualitas, aroma dan rasanya. Jadi kalau kita sudah produksi, penggilingan beras di daerah akan kita maksimalkan," jelasnya.
Potensi sutra tidak luput dari perhatian Bupati Soppeng dua periode ini.
Pihaknya sedang mengembangkan sutra bekerja sama dengan Hongkong. Sutra murbei menjadi sutra unggulan karena kualitas ekspor sangat tinggi.
"Potensi dimiliki untuk pengembangan sutra sangat luar biasa, sumber daya manusia kita sudah ada, masyarakat Soppeng sudah paham tentang sutra," tutur Andi Dulli sapaan akrab Andi Kaswadi Razak.
Kemudian, Soppeng akan memaksimalkan objek wisata, salah satunya Permandian Air Panas Lejja, Kecamatan Marioriawa.
Lejja ini sudah menjadi perhatian orang Jepang untuk jadi destinasi wisata. Makanya, peningkatan fasilitas pendukung terus dilengkapi.
"Lejja ini sudah dilirik oleh orang Jepang untuk jadi destinasi wisata," ujarnya.
Selain itu, Soppeng memiliki potensi alam seperti gas, emas bahkan uranium.
Namun, ungkap Andi Dulli, potensi belum dimanfaatkan. Khawatirnya justru lebih merugikan masyarakat.
"Butuh langkah luar biasa, jangan sampai ada pihak memanfaatkan, tapi masyarakat jadi korban," ucapnya.
Kemudian Soppeng memiliki industri tembakau hasil kerja sama program dengan Bea Cukai untuk jadi percontohan.
Industri tembakau rokok ini aga pengusaha tembakau atau rokok tertib menjalankan usahanya.
Terakhir ada program Asbatik. Asbatik ini singkat dari ase (padi), bale (ikan) dan itik. Program ini lahir saat pandemi Covid-19.
"Kita mau memberikan motivasi kepada masyarakat agar beraktivitas dengan punya nilai tambah dan sekarang masyarakat kini merasakan manfaatnya," ungkap Andi Dulli.(*)