Masuk Polisi karena Hafal 20 Juz, Rahmat Rijal Pernah Jadi Imam Masjid Polres Bone
Pria kelahiran Kabupaten Wajo itu menceritakan awal mula perjalanannya lolos seleksi Polri.
Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Tidak pernah terpikirkan bagi seorang Rahmat Rijhal (22) dapat menjadi polisi dan abdi negara.
Lewat program Polri, rekrutmen proaktif jalur penghapal Alquran. Rijhal kini berseragam polisi dan sedang menempuh pelatihan di Brimob B Pelopor Kota Parepare.
Pria kelahiran Kabupaten Wajo itu menceritakan awal mula perjalanannya lolos seleksi Polri.
Sebelum mendaftar, Rijhal merupakan mahasiswa IAIN Bone sekaligus imam masjid di Polres Bone.
"Awalnya saya mahasiswa di IAIN Bone, sambil kuliah yang juga imam masjid di Polres Bone," katanya memulai cerita.
Dari situ, rejeki menghampiri anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.
Kapolres Bone menawari Rijhal untuk ikut seleksi kepolisian lewat jalur penghafal Alquran.
"Bapak Kapolres menawari untuk daftar polisi melalui jalur rekrutmen proaktif hafiz Alquran," ujar alumni pondok pesantren Tahfizul Quran Asadiyah sengkang.
Ijhal sapaan akrabnya, merupakan alumni pesantren dan tidak tahu berenang mengambil tawaran tersebut.
Dia pun meminta restu orang tua serta dibantu rekan-rekan di Polres untuk memantapkan fisik.
"Karena jujur kita di pesantren kurang fisik hanya belajar dan mengaji. Saya juga tidak tahu berenang," ungkap Ijhal.
"Saya minta restu orang tua dan dari nol saya di bantu rekan-rekan dari Polres Bone sampai akhirnya saya tes di Makassar," tambahnya
Ijhal berangkat ke Kota Makassar untuk menjalani tes tersebut. Bermodal dokumen hafalan 20 juz Ijhal menjemput takdirnya.
"Saya berangkat ke Polda di Makassar untuk jalani tes alhamdulillah lolos tanpa membayar," ucapnya
Ijhal dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang taat dalam agama. Ijhal mempunyai dua ijazah Sd.
Ijazah pertama dari SD negeri dan yang satunya ijazah pondok pesantren.
"Jadi saya punya dua ijazah satu SD umum, satunya pondok pesantren. Kalau pagi saya di sekolah umum, nanti pas siang masuk lagi pesantren," jelasnya.
Jenjang berikutnya di MTS As'adiyah dan Madrasah Aliyah As'adiyah, dan terakhir pondok pesantren Tahfizul Quran Asadiyah Kabupaten Sengkang.
Atas pencapaiannya, dia sangat merasa bangga karena dapat menaikkan martabat keluarga.
"Orang tua sangat bangga karena saya bisa lolos polisi jalur tahfiz Alquran tidak pakai uang atau calo seperti pandangan masyarakat," kata Ijhal dengan bangga.
Dia berharap dengan menjadi polisi dapat menaikkan derajat keluarga dan juga kepolisian.
"Yang pertama saya berterimakasih kepada orang tua semoga bisa menaikkan derajat keluarga dan saya berharap kedepannya Polri makin jaya dan makin baik," pungkasnya.
Saat ini Ijhal bersama rekannya sedang menjalani pelatihan di Mako Brimob B Pelopor Kota Parepare.
Selama pelatihan, Ijhal tetap melakukan aktivitas agama seperti menjadi imam masjid.
Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil