Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Santri

GP Ansor Sulsel Dialog Santri di Warkop Bundu

tujuan dialog santri sebagai bekal dalam menghadapi era teknologi informasi

Editor: Ari Maryadi
Suandi Azis
Memperingati Hari Santri Nasional 2022, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Dialog Santri di Warkop Bundu, Jl Aroeppala, Makassar, Rabu (19/10/22) sore. 

Laporan Mahasiswa Magang Tribun Timur, Suandi Azis

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Memperingati Hari Santri Nasional 2022, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Dialog Santri di Warkop Bundu, Jl Aroeppala, Makassar, Rabu (19/10/22) sore.

Dalam sambutannya, Ketua GP Ansor Sulsel, Rusdi Idrus, mengatakan tujuan dialog santri sebagai bekal dalam menghadapi era teknologi informasi di era society 5.0.

"Dialog Santri harus dijadikan sebagai momentum pembelajaran dan bekal agar santri tidak lagi menjadi konsumen, melainkan harus bisa sebagai produksi konten," kata Rusdi.

Dialog diikuti 50 peserta dari Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IP NU), Fatayat NU, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPP NU).

Dialog menghadirkan tiga pemateri. Yaitu Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel H Azhar Arsyad, yang membawakan materi Politik di Era Society 5.0.

Kemudian pengusaha Sulsel, dr Fadli Ananda, yang membawakan materi Santri dan Enterprenuership serta Wakil Pimpinan Redaksi Tribun Timur, AS Kambie yang membawakan materi Santri Society 5.0.

Menurut Azhar Arsyad, politik di era 5.0 jangan lagi dianggap kotor.

"Politik bukan sesuatu yang jelek. Politik berhubungan dengan orang banyak dan bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Walaupun, ada juga yang memanfaatkan politik untuk kepentingan pribadinya," kata anggota DPRD Sulsel ini.

Dalam uraiannya, dr Fadli mengatakan santri harus memanfaatkan momentum pasca pandemi untuk membuat inovasi dalam membangun wirausaha.

"Pandemi mematikan semuanya. Sehingga sekarang tidak ada yang benar-benar kuat. Santri semestinya menjadikan ini sebagai momentum dalam berwirausaha," kata dokter spesialis kandungan ini.

Owner Rumah Sakit Bersalin Ananda Makassar ini melanjutkan, santri jangan menjadikan materi sebagai tujuan dan harus bisa keluar dari zona nyaman dan berani bermimpi.

Wapimred Tribun Timur, AS Kambie mengatakan santri harus aktif membantu masyarakat yang terpapar informasi bohong dan konten yang tidak jelas

"Saatnya Santri harus bisa membantu masyarakat yang termakan konten yang tidak jelas, suka membid'ahkan, mudah mengkafir-kafirkan. Bukan ikut menyebarkan informasi yang tidak jelas," ujar pengurus GP Ansor Sulsel 2012-2017 ini.

Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober sesuai Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional.

Deklarasi Hari Santri Nasional dilaksanakan di Masjid Istiqlal Jakarta pada 22 Oktober 2015. Dan sejak saat itu, Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved