Rektor UMI
Rektor UMI Hadiri Pertemuan Ulama dari 91 Negara di Mesir
Teman konferensi ini yakni “Peranan Pemuka Agama dalam menghadapi perubahan iklim”.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pertemuan internasional para ulama, pemimpin jaamah, tokoh dan Mufti dari 91 negara digelar di Hotel Al Maasa, Kairo, Mesir, Senin-Selasa (17-18/10/2022).
Teman konferensi ini yakni “Peranan Pemuka Agama dalam menghadapi perubahan iklim”.
Rektor UMI Prof Dr H Basri Modding bersama Wakil Rektor IV UMI Dr H M Ishaq Shamad, dan Direktur Eksekutif Institut Leimena Matius Ho hadir dalam pertemuan tersebut.
Mereka hadir atas undangan Penasihat Senior Mufti Mesir dan Sekretaris Jenderal Sekretariat Jenderal Otoritas Fatwa Sedunia Dr Ibrahim Negm.
Konferensi internasional ke-7 Dar al-Ifta Mesir merupakan KTT agama yang mempertemukan para ahli yang mengawali KTT perubahan iklim pada November mendatang.
Dr Negm mencatat konferensi tahun ini menerapkan banyak prinsip al-Qur'an yang menyerukan pengembangan umat manusia dan pembangunan Bumi.
Para ulama dan pimpinan membahas peranan Fatwa dalam memakmurkan dunia dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi negara-negara dan organisasi kemasyarakatan.
"Untuk mempertajam keterkaitan pembangunan berkelanjutan dari hukum syariat perlu memerhatikan berbagai dimensi poros pembangunan yang bervariasi guna terwujudnya kesejahteraan manusia di manapun mereka berada," ujar Dr Negm.
"Kemudian pemahaman agama terhadap pembangunan berkelanjutan dan mendasarkannya sesuai dengan alqur’an dan sunnah, menampilkan capaian fatwa ilmiyah yang kokoh berperan dalam terwujudnya pembangunan berkelanjutan," lanjutnya.
Fatwa dari forum ini didorong mampu memprioritaskan konsentrasi terwujudnya tujuan politik dalam menciptakan perdamaian, keamanan, dan keadilan di tingkat global.
Serta mencerahkan kerjasama dan integritas di level kemanusiaan.
Selanjutnya konferensi ini membahas urgensi peran Fatwa dalam membangunan kelembagaan yang mumpuni.
Sehingga mampu meningkatkan capaian ekonomi dalam mendorong perekonomian nasional.
Tak ketinggalan, peran fatwa juga ditujukan untuk isu sosial, budaya dan iklim.
Selama dua hari ini, Prof Basri Modding sebagai akademisi turut meyumbangkan buah pikirnya.(*)