BUMN Jadi Agen Pembangunan, BRI Dorong Pertumbuhan Domestik lewat UMKM
BRI terus mendorong pertumbuhan domestik lewat UMKM dengan bantuan BUMN yang menjadi lokomotif agen pembangunan.
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan-perusahaan milik BUMN berperan sebagai lokomotif agen pembangunan yang menciptakan jutaan lapangan kerja.
Menurutnya, BUMN didorong untuk terus bertransformasi dan disaat bersamaan menciptakan nilai sekaligus menjadi agen pembangunan bagi masyarakat.
“Salah satu upaya menjalankan peran agen pembangunan dengan menginisiasi beberapa program, seperti pembiayaan Ultra Mikro serta menyelesaikan proyek strategis nasional lainnya untuk menciptakan jutaan lapangan kerja bagi masyarakat,” ungkap Erick dalam keterangan persnya, Senin (17/10/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Erick pada pembukaan State Owned Enterprise (SOE) International Conference yang diselenggarakan di Bali, Senin.
Dalam sambutannya, Erick mengungkapkan, untuk ke depannya, BUMN akan terus melakukan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Peran BUMN sebagai agen pembangunan di masyarakat akan berjalan seiring dengan transformasi BUMN. Kita percaya dengan dua prioritas tersebut, BUMN dapat lebih meningkatkan perannya sebagai lokomotif pembangunan Indonesia,” ujar Erick.

Sejalan dengan itu, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dicapai melalui fokus pada pertumbuhan domestik dengan cara mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja.
“Di sinilah BRI yang core business-nya UMKM harus lebih berperan aktif, karena 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari UMKM,” jelas Sunarso.
Sunarso melanjutkan, BRI optimistis bahwa kredit yang tumbuh secara aktif akan berdampak positif terhadap ketahanan ekonomi nasional.
“Dalam konteks ini, saya tetap mengatakan tetap tumbuh, artinya apa? Upaya kita akan menekan inflasi itu penting, tetapi akan lebih baik lagi kalau kita bisa menekan inflasi dan tetap menumbuhkan perekonomian kita, sehingga tidak terjadi stagflasi dan tidak terjadi tambahan uneployement,” ujar Sunarso.
Sebagai informasi, holding Ultra Mikro (UMi) yang menjadi salah satu inisiatif Kementerian BUMN dalam mendorong inklusi keuangan serta pemerataan ekonomi kerakyatan, telah mampu mencatatkan kinerja positif setelah terbentuk satu tahun yang lalu.
Keberhasilan program UMi tersebut tercermin dari data bahwa hingga akhir Agustus 2022, total nasabah UMi mencapai 23,5 juta orang dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 183,9 triliun.
Pencapaian tersebut selaras dengan salah satu agenda prioritas dalam Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia, yakni inklusi keuangan, utamanya terkait teknologi digital dan akses pembiayaan bagi UMKM.
Di samping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro ke Komersial pada 2021. Pada 2022, diprediksi nasabah yang sudah naik kelas mencapai 2,2 juta orang.
Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022, integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi dari target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum.
Sedangkan penabung baru UMi mencapai 6,85 juta dengan target awal sebanyak 3,3 juta. Lalu untuk nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121.